Kasihan Melihat Ayah Kepanasan Membajak Sawah, Pria Asal Sampang Ini Ciptakan Hand Tractor Remote

News, Headline295 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | Sebagai bentuk baktinya kepada orang tua, Syafiuddin (22) menciptakan hand traktor remote yang bisa dikendalikan dari jarak jauh menggunakan remot kontrol dengan radius maksimal 1 kilometer. Awalnya, karena tidak tega melihat ayahnya kepanasan membajak tanah.

ALI WAFA, SAMPANG

Pemuda asal Desa Gulbung, Kecamatan Pangarengan itu merupakan mahasiswa Politeknik Negeri Madura (Poltera) jurusan Teknik Listrik Industri. Dia mampu menciptakan inovasi baru yang dapat meringankan pekerjaan petani dalam membajak sawah, yaitu hand traktor remote.

Berkat inovasinya, dia mendapat penghargaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Buah tangannya dinilai sebagai karya paling inovatif. Hand traktor remote itu diikutkan lomba dan meraih juara tiga tingkat provinsi.

Sebelumnya, dia meraih juara dua di tingkat kabupaten sebagai karya terinovatif. Saat ini, dia sedang mengikuti lomba inovasi tingkat nasional mewakili Jawa Timur. Dia mempresentasikan karyanya dengan percaya diri dalam lomba yang digelar di Lampung itu.

“Riset ini saya lakukan dua kali. Saya bikin dua hand traktor, yang terakhir yang sudah disempurnakan,” ucap putra pertama dari pasangan Subaidi dan Siti Khoiriyah itu, Kamis (25/5/2023).

Baca Juga:  Polres Sumenep Selidiki Kemungkinan Pembuang Bayi dari Pasien Puskesmas

Motivasinya untuk menciptakan hand traktor remote bermula saat melihat ayahnya membajak tanah di sawah. Sebagai anak petani, dia selalu menemani ayahnya mengurus ladang. Dia tidak tega melihat ayahnya mendorong hand traktor di bawah terik matahari.

Saat itulah, terbesit di pikirannya untuk mengendalikan hand traktor dari jarak jauh. Sehingga ayahnya tidak perlu berpanas-panasan dan mengeluarkan banyak tenaga. Tidak butuh waktu lama untuk dia menciptakan alat tersebut. Hanya dalam waktu dua bulan, karyanya bisa dioperasikan.

Karena keterbatasan alat, dalam proses pembuatannya dia dipinjami alat oleh pihak kampusnya. Sementara bahan baku yang digunakan adalah alat sederhana, seperti dinamo dan bahan-bahan serta peralatan seadanya yang mudah didapatkan di rumah.

Baca Juga:  PAW Dedi Dores dari PPP Ancam Agenda Propemperda DPRD Sampang

Untuk menciptakan hand traktor remote pertamanya, dia harus merogoh kocek pribadi sekitar Rp2 juta. Kemudian dia menciptakan edisi kedua dengan spesifikasi lebih disempurnakan. Dia berharap, suatu hari inovasinya dapat dikomersilkan, sehingga dapat membantu para petani.

“Sebenarnya saya memang hobi di bidang teknik elektro,” pungkas pria kelahiran 1 Agustus 2001 itu.

Redaktur: Moh. Hasanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *