Kegiatanya Dikritik Warga Penerimanya, Legislator Sumenep Minta HCML Biasakan Koordinasi

News95 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SUMENEP-Setelah dikritik warga, kegiatan jaring aspirasi masyarakat (jasmas) yang dilaksanakan Husky Cnooc Madura Limited (HCML) juga mendapat kritik dari legislator Sumenep. Kegiatan itu disebut dinilai tanpa ada koordinasi yang jelas.  Jasmas merupakan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) SKK Migas–HCML tahun 2023.

Menurut anggota Komisi II DPRD Sumenep Juhari, seharusnya ada musyawarah secara teratur dengan eksekutif dan legislative sebelum menggelar kegiatan tersebut. Sehingga jika ada masalah, maka segera dirembuk dengan baik.

“Seharusnya kami juga tahu dan dilibatkan jika ada program itu. Kalau tidak, nantinya kalau ada masalah maka harus bagaimana. Kalau selama ini koordinasi dan kemitraannya tidak baik maka pasti ada yang tidak sehat,” kata Juhari, Kamis (13/4/2023).

Sebagaimana diketahui jasmas itu digelar HCML melalui Lembaga Berdaya Sejahtera (Bahtera). Kegiatanya dilaksanakan di 9 kecamatan di Sumenep. Menurutnya, pentingnya HCML melakukan koordinasi dengan baik, agar kedepannya tidak menimbulkan konflik pada saat program dilaksnakan.

Baca Juga:  HUT Ke-12, Kiai Kholil Doakan Kabar Madura Konsisten Kawal Kepentingan Masyarakat

Terlebih, menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, DPRD bukan lembaga pengaduan, tetapi pengawasan.

“Bukan hanya dijadikan pengaduan ketika ada masalah,” ucap dia.

Dia menyarankan HCML turun sendiri ketika ada kegiatan, sehingga serap aspirasi masyarakat tersampaikan dan ada solusi.

Terkait masalah hilangnya 120 rumpon nelayan, menurutnya, masyarakat perlu dibantu. Penuhi dulu dengan rumpon baru, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan lain.

Sebelumnya, warga Kecamatan Giligenting, Dedes Syahputro, menyayangkan langkah yang diambil oleh HCML memberi kucuran dana sebesar Rp75 juta ke setiap desa sasaran.

Selama ini, kata Dedes, keluhan dari masyarakat nelayan, kapal-kapal perusahaan tetap beraktivitas di tengah laut, namun masyarakat nelayan tidak boleh mendekati area eksplorasi HCML. Padahal di area itu biasanya jadi lokasi nelayan memanncing,

Baca Juga:  29 Paket Tender di Pamekasan Tekan Rp35,7 Miliar

“Ini yang warga merasa dirugikan,” kata Dedes itu.

Sedangkan Ketua Bahtera Sahrul Gunawan mengaku hanya menjalankan tugas dan sudah melakukan yang terbaik pada masyarakat.

“HCML tidak turun langsung karena ada kegiatan lain dan saya sudah minta maaf pada masyarakat,” kilahnya.

Sementara itu, Relations Specialist HCML Ali Aliyuddin mengatakan, HCML tidak harus turun sendiri ketika melakukan kegiatan, karena sudah ada pihak pendamping.

“Kalau tidak ada yang puas mengenai itu, maka bersurat saja ya, nanti saya respon,” pungkasnya.

Pewarta: Imam Mahdi

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *