Kenaikan BBM Dinilai Tidak Prorakyat, Mahasiswa di Madura Ancam Boikot SPBU

News119 views

KM.ID | PAMEKASAN — Setelah pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), ratusan mahasiswa mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Senin (5/9/2022).

Mereka yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Arek Lancor itu datang dengan menyuarakan penolakan terhadap kebijakan kenaikan BBM. Sebab dinilai sangat tidak prorakyat.

“Pemerintah menyatakan bahwa kenaikan BBM adalah tindakan terakhir untuk menstabilitaskan pembengkakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Tapi, pemerintah tidak pernah berpikir akan efek besar setelah kebijakannya yang tidak pro rakyat,” teriak Presiden Mahasiswa Universitas Madura (UNIRA) Mahendra saat memimpin aksi.

Baca Juga:  Antara Jukir Liar dan Resmi Sulit Dibedakan, Dishub Pamekasan: Tidak Ada Anggaran Pembuatan Seragam

Menurutnya, alasan mahasiswa getol menolak kenaikan BBM lantaran kondisi ekonomi masyarakat yang masih belum stabil pasca pandemi Covid-19.

Banner Iklan

Selain itu, massa aksi juga mengancam akan memboikot sejumlah SPBU yang berada di Pamekasan, apabila aspirasinya tidak didengar.

“Jika dalam beberapa hari ini tuntutan kami tidak kunjung dikabulkan, maka kami pastikan, Aliansi BEM se-Madura Raya akan memboikot SPBU di seluruh Madura,” ujar staf ahli Aliansi BEM Arek Lancor, Ahmad Rifki, saat diwawancarai KM.ID.

Sementara Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Khairul Umam, mendukung penuh aspirasi yang disuarakan mahasiswa. Dia mendorong aksi penolakan tersebut dibawa ke tingkat provinsi hingga pusat.

Baca Juga:  Sepulang Kunjungan, Bupati Fauzi Sempatkan Bercengkrama di Warung dan Dengar Curhat Warga

“Kami selaku Anggota DPRD Kabupaten Pamekasan mendukung penuh aspirasi mahasiswa dan akan dibawa ke tingkat provinsi hingga ke nasional,” tuturnya saat menemui massa aksi.

Pemerintah resmi menaikkan harga BBM per 3 September 2022. Di antaranya harga Pertalite yang semula Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter, Pertamax dari Rp12.500 menjadi 14.500 per liter, dan Solar dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.

Reporter: KM6

Redaktur: Sule Sulaiman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *