KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Pendistribusian bantuan air bersih terhadap daerah terdampak kekeringan berlangsung awal bulan Agustus tahun ini. Secara umum, wilayah terdampak cukup banyak. Sehingga akan terus mendistribusikan bantuan air bersih. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Akhmad Dofir Rosidi, Minggu (20/8/2023).
Menurutnya, hasil pendataan terdapat 77 desa dengan jumlah 321 dusun mengalami dampak Kekeringan tahun ini. Sedangkan pendistribusian air bersih terhadap wilayah terdampak bisa tembus enam pengiriman hingga tujuh pengiriman bantuan air bersih dalam sehari secara bergiliran sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
“Jadi kami juga mengimbau kepada masyarakat terdampak agar menggunakan air bersih sesuai kebutuhan saja. Kalau tidak perlu memanfaatkan air, ya jangan di buang-buang,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Pihaknya menuturkan, ada dua kategori khusus wilayah terdampak kekeringan di daerah yang identik dengan slogan Kota Gerbang Salam. Masing-masing, kering kritis dan kering langka. Dari dua jenis kekeringan ini, kering kritis lebih diprioritaskan dalam pendistribusian bantuan air bersih. Sebab lebih membutuhkan ketersediaan air bersih.
“Daerah dengan jenis kering kritis kami prioritaskan, karena sangat membutuhkan ketersediaan air bersih,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu warga desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan Hendri mengaku, bersyukur dengan adanya bantuan yang direalisasikan oleh Pemkab Pamekasan. Diharapkan, bantuan air bersih bisa menyeluruh terhadap warga yang daerahnya terdampak kekeringan. Sehingga semua masyarakat Pamekasan bisa merasakan adanya bantuan tersebut.
“Mudah-mudahan bantuannya bisa menyeluruh, agar semua warga yang daerahnya terdampak kekeringan bisa menikmati bantuan air bersih,” harapnya.
Pewarta: KM71
Redaktur: Totok Iswanto