KABARMADURA.ID | Rumah Literasi hadir sebagai wadah bagi anak pelosok desa dalam mengembangkan minat dan bakatnya. Berdiri sejak tahun 2018 membuat komunitas tersebut mengalami banyak dinamika dalam mewujudkan visi dan misinya. Kendati demikian, tekad kuat orang-orang di dalamnya tidak membuat Rumah Literasi kehilangan semangat dan harapan untuk terus mengabdikan diri mencerdaskan anak bangsa.
SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN
Alasan didirikannya Rumah Literasi sekilas memang sama dengan beberapa komunitas lainnya yang ada di Bumi Ratu Pamelingan. Bedanya, Rumah Literasi ini menyasar anak usia dini di pelosok desa khususnya di Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan. Tujuannya, agar mereka bisa mengembangkan bakat dan menemukan minatnya.
Adapun beberapa kegiatan yang ada di Rumah Literasi ini antara lain: membaca, menulis, public speaking, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Selain itu, juga ada kegiatan seperti olahraga panahan. Hal itu diharapkan dapat mengasah kemampuan masing-masing anak yang dididik oleh Rumah Literasi.
Koordinator relawan Rumah Literasi Hendra Purnomo mengatakan, komunitas literasi memang banyak di Pamekasan. Namun, kebanyakan sasaran dari komunitas tersebut hanya untuk mahasiswa dan di wilayah perkotaan.
“Nah, Rumah Literasi ini, menyasar anak SD kelas 1-6 dan wilayahnya pun dikhususkan di pelosok desa. Upaya ini, agara anak-anak di pelosok desa juga terwadahi dan mengetahui potensi yang dimilikinya,” katanya kepada Kabar Madura, Selasa (6/6/2023).
Pihaknya menyadari, tingkat minat baca di di pelosok desa masih terbilang minim. Salah satu faktornya adalah minimnya fasilitas, seperti koleksi buku bacaan dan ruang baca. Karenanya, kata Hendra, diperlukan wadah untuk meningkatkan kegiatan literasi di beberapa desa.
Hendra mengungkapkan, dengan adanya kegiatan di Rumah Literasi ini, diharapkan anak-anak bisa menghasilkan karya yang bermanfaat, baik berupa karya tulis dan karya-karya lainnya.
“Hasil karya mereka nanti akan dibukukan, dan kami melatih mereka mengirimkan tulisannya ke media massa, seperti cerita anak, syukur-syukur bisa tembus, ” terangnya.
Redaktur: Moh. Hasanuddin