Ahmad Sahidah: Dosen Semantik dan Ma’anil Qur’an Universitas Nurul Jadid
Zumi belajar naik sepeda pada Nabil. Ia mendapat dukungan dari Akmal dan Kiki dengan menunjukkan jempol ketika ia pertama kali berzikir menggunakan pengeras suara di musala. Dari sebaya anak tetangga, si bungsu bermain dan belajar serta mendapatkan penghargaan. Mereka sering bermain di sekitar rumah, dengan membangun rumah-rumahan atau berlarian di sawah berebut layangan. Imajinasi mereka menggerakkan tubuh dan pikirannya.
Kami pun sering bertukar sapa atau ngobrol di halaman dengan jiran di waktu luang. Kehadiran mereka adalah ruang lain dari keluarga, yakni cermin dalam melihat keseharian dan kehidupan. Kami berbagi makanan di momen tertentu dan bekerja sama membersihkan selokan ketika musim hujan. Anak, remaja, dan dewasa menjalani kebersamaan secara berbeda, tetapi maksudnya sama, yakni menciptakan kehangatan.
Pentingnya hubungan ketetanggaan ini dikaitkan dengan kadar keimanan seseorang. Ini berarti seseorang harus mewujudkan kepercayaan pada Tuhan dengan berbaik dengan orang yang tinggal di sebelah rumah. Jadi, kita tak perlu membela Tuhan dengan berteriak, tetapi cukup menunjukkan perilaku baik pada tetangga dan sesama pada umumnya. Dengan melakukannya dari warga yang terdekat, pada gilirannya setiap individu akan menunjukkan pada warga yang jauh.
Menariknya, ketetanggaan dalam perspektif baru memiliki pengaruh yang lebih luas dalam kehidupan. Dalam Neighbourhood Effects Research: New Perspectives (2012), Maarten van Ham, David Manley, Nick Bailey, Ludi Simpson, and Duncan Maclennan mengulas sejumlah besar literatur yang telah diterbitkan tentang pengaruh lingkungan atau ketetanggaan. Tinggal di lingkungan yang kekurangan memiliki efek negatif pada peluang hidup penghuni melebihi dan di atas pengaruh karakteristik individu mereka.
Tentu, temuan di atas didasarkan pada lokasi dan responden tertentu, yang tidak serta merta menggambarkan ciri-ciri yang ada di lingkungan kita. Namun demikian, kita bisa mengambil manfaat dari banyak penelitian yang dilakukan di banyak negara dan pelbagai pendekatan. Dengan demikian, isu ketetanggaan tidak lagi terbatas pada norma, tetapi betul-betul memenuhi apa yang dimaksud dengan berbuat baik pada tetangga di era baru.
Buku di atas membahas tiga isu utama. Pertama, ini akan meninjau teori tentang bagaimana lingkungan dapat membentuk kehidupan individu, mengeksplorasi jalur kausal potensial
antara konteks lingkungan dan perilaku individu. Perhatian khusus akan diberikan pada masalah kausalitas. Kedua, buku ini akan memberikan penelitian empiris baru tentang efek lingkungan. Bab-bab berikutnya akan menggali berbagai masalah yang terkait dengan penyelidikan pengaruh ketetanggaan. Ketiga, buku ini akan meningkatkan pemahaman kita tentang data dan metode yang cocok untuk menganalisis efek lingkungan – bebas dari bias – dan keterbatasan
metode ini. Dari sini, kita juga melakukan penelitian dari pengalaman ketetanggaan.
Tentu, pengertian ketetanggan di atas mencakup lingkungan lebih luas, sehingga tanggung jawab setiap keluarga membicarakan ihwal apa saja yang membentuk perilaku anak dan orang tua. Dengan kepemimpinan RT di tempat kami, ketika salah satu rumah kehilangan motor, rapat memutuskan jadwal ronda setiap malam. Tidak hanya itu, titik masuk ke perkampungan juga dibatasi dengan menutup akses dengan portal. Keamanan adalah kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.
Lebih jauh, ketetanggaan juga terkait dengan aktivitas yang memungkinan dukungan warga untuk mengadakan kegiatan dengan biaya terjangkau. Dengan merayakan hari besar nasional dan keagamaan bersama, biaya penyelenggaraan murah karena tidak dibebankan dengan satu orang. Acara jalan bersama mengelilingi kampung di hari Kemerdekaan memungkinan percakapan yang lebih dekat di antara warga. Di sini, pintu untuk membuka diri bagi kehadiran liyan jauh lebih mendalam.
Tidak hanya itu, perayaan kelahiran Nabi Muhammad di musala juga buah dari sumbangan masing-masing anggota keluarga yang membawa makanan yang saling ditukar setelah membaca pujian. Hubungan baik ketetanggaan memberikan kesempatan keluarga keluar dari kebiasaan sehari-hari yang bisa mendatangkan kebosanan. Dari sini, mereka bisa mengecas kembali baterai kehidupan. Sebelum pergi jauh melihat kenyataan, kita telah melihat dari dekat tempat kita tinggal. Jika gagal, hidup ini bisa sial.