KABARMADURA.ID | JAKARTA — Nama Erick Thohir terus melejit. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini baru saja terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Pemberitaan kemenangan Erick Thohir langsung bertumpahan. Perhatian publik tersedot setelah mantan Presiden Inter Milan ini mengalahkan La Nyalla Mahmud Mattalitti.
Selisih perolehan suara Erick Thohir dan La Nyalla cukup kentara. Yakni, 64 berbanding 22 suara. Sementara dua calon lainnya, Arief Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi, tidak mengantongi suara sama sekali.
Euforia kemenangan Erick Thohir, ternyata menjadi kabar bagus bagi seluruh pengurus dan kader Barisan Ansor Serba Guna (Banser). Ya, Erick Thohir merupakan kader resmi Banser.
Erick Thohir resmi jadi anggota Banser setelah berhasil mengikuti seluruh rangkaian pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) Banser, pada 28 November 2021 di Sekolah Citra Alam Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Selama mengikuti Diklatsar Banser, Erick Thohir tidak diistimewakan. Dia turut menjalani sejumlah ujian yang cukup berat, mulai dari merayap dan jalan jongkok, mencari baret, hingga meneriakkan yel-yel.
Kini sang kader Banser secara resmi menakhodai PSSI hingga 2027. Usai terpilih sebagai Ketum PSSI, Erick Thohir tampak menunjukkan auranya sebagai kader Banser, yaitu rendah hati tapi tetap penuh percaya diri.
“Tidak ada kemenangan hari ini. Sebab, kemenangan sejati di tubuh PSSI ialah ketika Timnas Indonesia berprestasi,” tegas Erick Thohir.
Selepas dari Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri La, Kamis (16/2/2023), Erick Thohir menegaskan prestasi Timnas Indonesia tidak terlepas dari ketika suporter aman tatkala menonton tim kesayangan, kualitas wasit dan pelatih meningkat, dan sepak bola Indonesia bisa bersih dari mafia.
“Penuh integritas,” tandasnya.
Penulis: Hairul Anam