KABARMADURA.ID | PAMEKASAN -Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Pamekasan Nayla Baddrut Tamam menilai, produk kerajinan di Pamekasan sudah mampu bersaing secara global. Hal itu disampaikan saat sarasehan Dekranasda Pamekasan bersama Kementerian Hukum dan HAM RI Kanwil Jawa Timur, di Hotel Odaita, Kamis (21/9/2023).
Makanya, Nayla mengaku, sarasehan itu sengaja melibatkan seluruh pengrajin seperti pembatik dan pengrajin lainnya agar giat berinovasi dalam mengembangkan kerajinannya. Sehingga, hasil produk atau karyanya bisa berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Istri Bupati Pamekasan itu menegaskan, salah satu faktor pendukung menurunnya angka kemiskinan di Pamekasan adalah bangkitnya para pengrajin, sehingga bisa meningkatkan laju perekonomian.
“Dalam kegiatan ini kami sengaja melibatkan para pengrajin untuk merangsang agar selalu berinovasi. Karena kebangkitan pengrajin menjadi salah satu faktor menurunnya angka kemiskinan di Pamekasan. Makanya harus selalu berinovasi,” ungkap Nayla saat ditemui Kabar Madura.
Kemudian Nayla menyatakan, pengrajin ataupun pelaku industri kreatif di bumi Ratu Pamelingan ini harus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Pengrajin harus bisa memanfaatkan digitalisasi dalam inovasi promosi produk. Dengan demikian, kata Nayla, jangkauan pemasaran produk yang dihasilkan bisa lebih meluas.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Basri Yulianto mengatakan, pencatatan kekayaan intelektual harus dimiliki oleh setiap pengrajin, baik kesenian, kebudayaan, komoditas makanan, produk, dan lain sebagainya. Sebab dengan adanya legalitas itu, kekayaan intelektual Pamekasan tidak bisa diklaim oleh wilayah lain. Menurut Basri, hal itu juga bentuk inovasi yang harus dilakukan.
“Oleh sebab itu, selain pengrajin, sarasehan itu juga dihadiri oleh beberapa stakeholder terkait, seperti Diskop UKM dan Naker, DPMPTSP, Disporapar, dan lainnya, dengan tujuan untuk saling berkolaborasi dalam pencatatan kekayaan intelektual Pamekasan,” jelasnya.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman