KIM Perona, Wujudkan Desa Melek Digitalisasi serta Mengedukasi Masyarakat agar Tidak Termakan Hoaks

News49 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | Adanya Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Perona di Desa Dasok Pamekasan merupakan bentuk pengaplikasian nyata dalam memberi dampak lebih luas kepada masyarakat dari sebuah organisasi yang memiliki visi dan misi terstruktur. Berdasarkan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 8 Tahun 2010, Kelompok Informasi Masyarakat atau KIM adalah kelompok yang dibentuk oleh masyarakat, dari masyarakat, dan untuk masyarakat yang secara mandiri dan kreatif mengelola informasi dan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan nilai tambah. Atas dasar itu, KIM Perona hadir di tengah-tengah masyarakat Desa Dasok.

SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN 

Baca Juga:  DLH Pamekasan Proyeksikan TPS3R Merata se-Kabupaten di Tahun 2025 

Terbentuknya KIM di Desa Dasok tak pernah lepas dari inisiatif anak muda yang ingin memajukan masyarakat setempat dalam meningkatkan nilai tambah khususnya di bidang literasi digital.

Ketua KIM Perona Anisatun Hasanah mengatakan, untuk memaksimalkan peran KIM tersebut, pihaknya fokus pada literasi digital desa, seperti pelatihan pemanfaatan media sosial desa maupun media sosial pribadi, penanggulangan hoaks, dan beberapa program lainnya. 

“Fokus kita lebih ke pelatihan digitalisasi, karena perkembangan teknologi menjadi tantangan yang cukup alot di tengah masyarakat. Ditambah pemahaman mengenai e-literasi sangat kurang, sehingga mudah termakan hoaks, ” terangnya, Minggu (23/7/2023). 

Baca Juga:  Itjen Kemenag Selidiki Penyebab Mutasi Guru MAN 1 Pamekasan

Tidak hanya itu, kehadiran KIM Perona itu juga sebagai media untuk membantu pemerintah desa dalam mengoptimalkan digitalisasi dalam sistem pemerintahannya. Sehingga, kata dia, dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. 

Nisa mengatakan, berkat kerja keras kelompoknya, sejauh ini, masyarakat setempat sudah mulai melek digitalisasi, terutama dalam pemanfaatan media sosial.

“Salah satu dampak kecilnya adalah masyarakat sudah mulai bisa mencerna informasi yang didapat dari media sosial. Artinya, mereka tidak serta merta percaya ataupun langsung membagikannya ke orang lain,” terangnya. 

Redaktur: Moh. Hasanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *