Kisah di Balik Al Khaif, Masjid yang Disebut dalam Kitab Barzanji

News199 views
Banner Iklan

Oleh: KH. Taufik Hasyim*)

KABAR MADURA | Mina atau Muna dalam bahasa Arab berarti “harapan”. Tempat ini menjadi harapan bagi Nabi Adam AS, setelah dibisiki akan bertemu dengan Hawa karena perpisahan selama 200 tahun.

Tempat ini juga menjadi harapan Nabi Ibrahim dalam meraih rida Allah mematuhi perintahnya-Nya menyembelih putranya, yaitu Nabi Ismail.

Mina jadi ritual wajib bagi jemaah haji untuk dua keperluan. Pertama, untuk mabit, yaitu bermalam di Mina setelah separuh malam walau hanya sebentar.

Kedua, melontar jumroh baik Jumroh Ula, Wustho, maupun Aqobah pada hari-hari Tasyriq.

Di antara tempat bersejarah di Mina adalah Masjid Khaif. Salah satu tempat bersejarah di Mina adalah Masjid Al Khaif atau Masjid Khif.

Al Khaif merupakan sebuah bukit batu yang landai dan jauh dari saluran air, sedangkan Masjid Al Khaif ini berada di selatan bukit Mina, dekat dengan jamrah Al-Sugra.

Baca Juga:  Program MCK Desa Bira Timur Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang Diduga Janggal  

Masjid Khaif Mina adalah masjid yang penting bagi umat Islam. Buktinya, banyak pemimpin Islam yang memberi perhatian kepadanya. Masjid ini sudah direhab beberapa kali dan terakhir adalah di masa Khadimul Haramain Raja Fadh bin Abdul Aziz pada tahun 1407 H.

Masjid Al Khaif Mina memiliki luas mencapai 34.000 m² dan memiliki kapasitas sebanyak 35.000 jemaah.

Dalam sebuah riwayat yang diceritakan oleh Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa ada 70 nabi yang pernah salat di masjid ini. Nabi tersebut berasal dari era pra-Islam.

Rasulullah SAW bersabda:

صَلَّى فِي مَسْجِدِ الْخَيْفِ سَبْعُونَ نَبِيًّا …

Artinya “Telah salat di Masjid Al Khaif sebanyak 70 orang Nabi.” (HR Thabrani dalam Mujam Aswath dengan sanad hasan)

Baca Juga:  Seriusi Latihan, PBFI Sumenep Target Rebut Dua Medali Emas di Porprov Jatim VIII

Bagi umat Islam Indonesia, nama Masjid Khif ini sebenarnya tidak asing, sebab dalam kitab Barzanji yang dibaca tiap malam Jumat sudah disebut keberadaannya, yaitu
يارسول الله سلام عليك ، يارفيع الشان والدرج

(Wahai utusan Allah, semoga keselamatan tetap padamu, Wahai yang berbudi luhur dan bermartabat tinggi).

عطفة ياجيرة العلم ، ياأهيل الجود والگرم

(Rasa kasihmu wahai pemimpin tetangga, wahai ahli dermawan dan pemurah hati).

ولنا المعلی وخيف منا ، فاعلمن هذا وکن زکن

(Kami punya Ma’la dan masjid Kha’if di kota Mina. Ketahuilah ini, beradalah dan beribadahlah di sana).

Bagi jemaah haji atau jemaah umroh, jangan lupa mampir di Masjid Khaif untuk sekedar salat Tahyatal Masjid.

Salam dari Mina.

*) Ketua PCNU Kabupaten Pamekasan

Redaktur: Hairul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *