KABARMADURA.ID | SUMENEP -Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep masih pesimis untuk menghapus atau melakukan regrouping sekolah tidak ideal. Kondisi ini membuat Komisi IV DPRD Sumenep angkat bicara.
Anggota Komisi IV DPRD Sumenep Samioddin menyampaikan, wacana penghapusan itu sudah nyaring terdengar sejak beberapa tahun lalu, tetapi sayangnya hingga saat ini tidak kunjung terealisasi.
“Saya dengar sudah lama itu, tetapi ternyata hingga saat ini masih nihil, maka harus tegas, langsung hapus saja,” ujarnya, Senin (23/10/2023).
Dia menambahkan, salah satu tujuannya juga demi terciptanya kualitas pendidikan yang baik. “Tahapan-tahapannya harus segera diselesaikan, termasuk guru-gurunya akan dipindahkan kemana segera didata, biar rampung tahun ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep Agus Dwi Saputra, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD Ardiansyah Ali Shochibi menyebut, sedikitnya ada 20 sekolah yang menjadi sasaran penghapusan itu.
“Ya, kemungkinan selesai tahun ini, kami sudah proses tahapan-tahapannya,” paparnya.
Dikatakan, realisasi regrouping terhadap sekolah-sekolah tidak ideal di bawah binaannya itu menjadi catatan buruk tersendiri, terutama bagi kualitas dan citra pendidikan.
“Itu memang menjadi atensi pak bupati, sebab itu menjadi kegelisahan tersendiri, kami sendiri sudah diserahkan dan tahun ini insya Allah sudah selesai atau terealisasi,” tambahnya.
Agus tidak menampik bahwa, banyaknya sekolah di pelosok desa yang belum mampu mencapai pagu yang ditentukan, yakni memenuhi rombongan belajar (rombel) per kelas, yakni minimal harus 20 siswa setiap rombelnya.
Dia juga menyebutkan, paling nanti disisakan satu desa satu sekolah, hal itu untuk mengembalikan lagi citra pendidikan. Menurutnya, yang menjadi pertimbangan lain untuk membatalkan dihapusnya sekolah yang tidak ideal, yakni jika sekolah itu hanya satu-satunya atau jauh dari sekolah setara. Maka hal itu, masih ditoleransi dengan alasan daripada masyarakat tidak difasilitasi pendidikan.
“Tetapi untuk yang 20 sekolah itu dipastikan bakal dihapus tahun ini, terutama yang ada di daratan, paling di awal-awal tahun depan ini,” pungkasnya.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Sule Sulaiman