KABARMADURA.ID | PAMEKASAN — Komunitas Mahasiswa Banyupelle (KMB) menggelar santunan anak yatim dan kaum duafa, Ahad (16/4/2023) di Pendopo Sekretariat, Jalan Cemkepak, Banyupelle, Palengaan, Pamekasan.
Ketua Umum (Ketum) KMB Mahmudi mengatakan, mahasiswa merupakan agen perubahan, sehingga penting memberikan dampak positif pada masyarakat. Yakni, dengan cara mengaktualisasikan ilmu yang telah dipelajari di perguruan tinggi, baik dari nilai pendidikan, sosial, dan ekonomi.
“Berdasar kesadaran dan kekompakan, kami sangat berusaha untuk mendapatkan donasi. Kami mempersiapkan acara ini dari jauh hari. Bahkan, sampai turun di lampu merah, pada saat 10 hari awal bulan puasa,” ucap aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Agama Islam Miftahul Ulum (IAIMU) Pamekasan itu.
Menurutnya, berbagi kebahagiaan bersama anak yatim dan kaum duafa merupakan kegiatan rutin KMB. Itu dilakukan setiap tanggal 25 Ramadan. Itu sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan, apalagi bulan Ramadan yang pahalanya dilipatgandakan.
Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAIMU itu menegaskan, KMB tidak berafiliasi atau menjalin mitra politik dengan siapa pun yang mempunyai kepentingan di sistem pemerintahan. Karena jika itu terjadi, KMB merasa akan menimbulkan perpecahan yang tidak diinginkan oleh para pengurus dan anggota.
“Mari kita berkomitmen, karena sekarang sudah momentum pemilu, untuk tidak melibatkan KMB dalam sektor perpolitikan. Apalagi sampai mengklaim KMB suaranya dijual-belikan,” ucapnya.
Kegiatan tersebut mengundang para senior KMB. Mereka menjadi saksi hidup KBM yang menyantuni 106 kaum duafa dan 60 anak yatim.
Redaktur: Hairul Anam