Krisis Pangan setiap Tahun di Kepulauan, Kadin Sumenep: Harus Bangun Gudang Penyangga  

News75 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SUMENEP-Selain kelangkaan bahan pokok yang terjadi setiap tahun, khususnya di kepulauan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep diminta agar membangun gudang penyangga yang menampung kebutuhan pokok masyarakat kepulauan.

Saran itu disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumenep, Hairul Anwar. Menurut pria yang saat ini menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) di daerah pemilihan (dapil) IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep itu mengaku sudah lama menyarankan agar menyediakan gudang untuk menampung kebutuhan pokok masyarakat kepulauan.

“Kalau saya sendiri sudah 6 tahun yang lalu menyarankan agar ada gudang penyangga di setiap kepulauan, misalnya di Masalembu, Sapeken Kangayan dan yang lainnya,” kata mantan ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Sumenep itu.

Menurutnya, gudang penyangga itu tidak hanya berfungsi sebagai stok kebutuhan pangan, tetapi juga sebagai upaya terus menstabilkan harga, teruma ketika ada ancaman kenaikan barang atau bahan pokok itu sendiri.

Sehingga, dengan adanya gudang penyangga berisi makanan atau kebutuhan pokok, kenaikan harga tidak langsung dirasakan oleh masyarakat Sumenep. Karena masih ada stok barang di gudang penyangga tersebut.

“Apalagi 2024 BBM bakal mau naik lagi, otomatis yang lain bakal naik.  Agar gudang itu efektif, adakan operasi pasar setiap tiga bulan, kalau kebutuhan cukup maka dijual lebih murah, sebab kan itu sudah disubsidi pemerintah,” imbuhnya.

Diketahui, anggota DPRD Sumenep asal Masalembu Darul Hasyim Fath mengatakan, letak geografis kepulauan, khususnya Masalembu, yang berada di tengah Pulau Jawa dan Kalimantan itu biasanya setiap tahun terguncang badai, utamanya di setiap musim angin barat tiba. Para pencari berkah di laut menghentikan seluruh aktivitas melaut menanti badai mereda.

Setiap tahun, pulau berjarak sekitar 130 mil dari ibu kota pemerintahan Sumenep itu pasti mengalami kelangkaan pangan. Sehingga dia berharap badai segera mereda dan pemerintah melaksanakan operasi pasar untuk memastikan tak ada tangan gaib dalam praktik pasar yang memberatkan warga.

“Kalau sudah cuaca ekstrem, tidak ada kapal yang beroperasi, hal itu mempengaruhi mobilitas logistik yang hendak dibawa ke Pulau Masalembu,” papar dia.

Pemkab Sumenep melalui Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sumenep Dadang Dedy Iskandar menyampaikan,  sebagai upaya mengatasi krisis pangan yang sering terjadi, khususnya di kepulauan, sudah dicanangkan, meski tidak membangun gudang penyangga.

“Kami memang untuk kepulauan sendiri akan mendata kebutuhan-kebutuhan yang sering menjadi kekurangan, tetapi untuk musim ekstrem, kami bakal siasati sebelum-sebelumnya dengan mengirimkan barang lebih nantinya,” tanggapnya.

Sementra itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan (Diskop UKM dan PP) Sumenep Chainur Rasyid menyampaikan, kelangkaan yang disebabkan oleh persoalan cuaca yang sangat ekstrem memang menjadi tugas bersama.

“Harus ditangani bersama oleh beberapa pihak, kelangkaan itu bukan disebabkan stok kami tidak ada, bukan! Tetapi itu masuk kategori bencana alam sudah,” ujar Inung, panggilan akrabnya.

Pewarta: Moh.Razin

Baca Juga:  Tergolong Baru, 6 RA di Pamekasan Terancam Tidak Terima BOP

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *