Kualitas Mentereng STKIP PGRI Sumenep di Bawah Kepemimpinan Asmoni

Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SUMENEP-Kurang lebih tujuh tahun Asmoni menahkodai Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumenep. Tidak tanggung-tanggung, banyak keberhasilan yang berhasil didapatkan.

 

Keberhasilan yang mengarah ke hal yang lebih baikitu, baik di sektor fasilitas kampus, pengembangan sumber daya manusia (SDM) dosen, mahasiswa, dan seluruh yang terlibat di perguruan tinggi dengan julukan Tanean Lanjang itu.

 

Misalnya di tatanan mahasiswa, prestasinya juga semakin melambung hingga ke level nasional. Seperti prestasi yang diraih Airlangga National Volleyball Competition (ANVC) antar perguruan tinggi se-Indonesia yang ditempatkan di lapangan Universitas Airlangga dan beberapa prestasi bergengsi lainnya.

 

Ketua STKIP PGRI Sumenep Asmoni juga menuturkan, usai menjadi PAW pada 2016-2018 dan dilanjutkan periode 2018-2022, sudah banyak capaian positif dalam mengembangkan pendidikan dan tenaga pendidik di Madura khususnya di Kota Keris ini.

Baca Juga:  Ways to get a Glucose Baby

 

“Misal kami mulai dari penataan kelembagaan (aset dan statusnya) milik STKIP PGRI Sumenep yang saat ini sudah valid,” katanya, Selasa (25/10/2022).

 

Pria yang dikenal dengan sosok yang visioner itu juga telah berhasil mencetak 11 dosen jadi doktor. Bahkan akan terus bertambah karena sebagian masih proses S3. Selain itu juga dia terus mengupayakan kesejahteraan dosen.

 

Sebab, kesejahteraan merupakan langkah awal untuk menfokuskan pendidikan di STKIP PGRI Sumenep terus meningkat kualitas dan kuantitasnya, artinya mereka lebih fokus dalam mentransfer pengetahuan.

 

“Salah satunya dengan memerhatikan jabatan akademik dosen, banyak yang sertifikasi sudah 50 persen yaitu 34 dosen, 95 persen harapannya nanti,” imbuhnya.

Baca Juga:  Praktisi Sebut Perda Tembakau Rancu, DPRD Pamekasan: Sah Menggunakan Nama Madura!

 

Termasuk peningkatan prestasi dari awalnya 5 prodi mendapatkan nilai C. Setelah di bawah binaannya, mengalami peningkatan yang signifikan, dari 6 prodi 5 sudah berubah ke B 1 prodi C.

 

“Dan alhamdulillah, kami dipercaya Kemendikbudristek sebagai lembaga penyelenggara diklat (LPD) calon kepala sekolah, pengawas pendidikan. Dan pengajar adalah dosen kita, termasuk asesor merdeka belajar,” tuturnya.

 

Asmoni mempunyai arget yang terus diikhtiarkan yairu menuju universitas sesuai animo pasar. Saat ini sebagai upanya membentuk anak prodi dia menyebut, yang dalam hal ini dikemas dengan penyelenggaraan akademi kesehatan (farmasi).

 

Reporter: Moh Razin

 

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *