Lama Mandek karena Sengketa, Legislator Sumenep Tuntut Proyek Pasar Batuan Dimulai Lagi

News104 views

KABARMADURA.ID | SUMENEP-Lantaran adanya sengketa lahan, pembangunan Pasar Batuan di Sumenep sudah lama mandek. Meski permasalahannya dianggap sudah selesai, hingga saat ini belum ada pembangunan lagi, padahal sudah menghabiskan biaya yang cukup besar.

Kendati mandek, rencana proyek ini sudah sempat menyedot anggaran. Pada tahun 2018 lalu, proyek ini sudah menghabiskan senilai Rp8,9 miliar. Anggaran itu didapat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep 2018. Dana itu digunakan untuk pembebasan lahannya.

Kemudian pada tahun 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep kembali menggelontorkan anggaran sebesar Rp614 juta untuk pembangunan pagar di rencana proyek itu.

“Kelanjutan pembangunan Pasar Batuan perlu dianggarkan untuk dilanjutkan pembangunanya,” kata anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Juhari, Rabu (15/11/2023).

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Peroleh Dana Insentif Fiskal Kemiskinan Ekstrem Rp15 Miliar

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengharapkan pembangunan itu segera dilanjutkan, karena sudah menggelontorkan dana miliaran. Jika tidak segera dibangun maka mubazir.

“Nantinya ini menjadi pembahasan yang serius, karena pembangunan pasar itu bukan main-main dan mengeluarkan dana miliaran tentunya perlu dilanjut,” tuturnya.

Juhari menegaskan, perlu adanya keseriusan untuk membangun pasar yang diinginkan masyarakat tersebut. Dia ingin lahan seluas 1,6 hektare itu segera dapat difungsikan untuk pasar ternak. Oleh karena itu, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait perlu segera mengajukan anggaran lanjutannya.

“Ini sudah lama mandek, makanya segera dilanjutkan,” paparnya.

Jika permasalahannya adalah anggaran, kata Juhari, maka perlu duduk bersama anggota DPRD, agar masalah tersebut dapat diselesaikan secara bersama.

“Memang perlu disosialisasikan dan dirapatkan bersama,” tukasnya.

Baca Juga:  Legislator Sumenep Khawatir Banyak Bangunan Labrak RTRW

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Perindustrian Perdagangan (Perindag) Chainur Rasyid menegaskan, bukan tidak mau melanjutkan proyek Pasar Batuan itu, tetapi terkendala anggaran. Pada tahun ini sudah mengusulkan Rp15 miliar dari dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), tetapi belum terkabul.

“Ini sedang kami usahakan, agar pembangunan pasar itu dilanjutkan,” kata pria yang akrab disapa Inung itu.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas UKM dan Perindag Sumenep Idham Halil mengakui bahwa pembangunan pasar batuan mandek karena adanya sengketa tanah, dirinya berusaha untuk mendapatkan anggaran itu.

“Kami usahakan, anggaran itu bisa didapat. Terlebih sudah lama mandek,” tegas Idham.

Pewarta: Imam Mahdi

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *