KABARMADURA.ID | SAMPANG – Kabupaten Sidoarjo menjadi saksi bisu 100 tahun usia Nahdlatul Ulama (NU). Jutaan warga Nahdliyin memadati lingkungan Stadion Gelora Delta Sidoarjo untuk memeriahkan perayaan 1 Abad NU. Di hari itu, kabupaten berjuluk Kota Delta itu diselimuti warna hijau putih.
Perayaan satu abad NU dimulai pada Selasa (7/2/2024) pukul 00.00 WIB. Rombongan warga nahdliyin dari Sampang berangkat pada pukul 20.00 WIB. Sesaat setelah itu, rombongan asal Pamekasan melintas di wilayah Sampang mengendarai sejumlah bus.
Kru Kabar Madura berangkat dari Sampang menuju Sidoarjo sekitar pukul 10.30 WIB mengendarai motor. Di sepanjang jalan menuju Jembatan Suramadu, sejumlah bus besar dan minibus beriringan. Iringan bus mulai terpantau padat di sepanjang Jalan Raya Suramadu.
Aroma kemeriahan 1 Abad NU mulai terasa saat memasuki Kota Surabaya. Billboard berisi ucapan selamat 1 Abad NU dari tokoh-tokoh nasional mulai tampak. Semakin ke arah Sidoarjo, semakin berkibar ribuan bendera NU di sepanjang jalan nasional.
Masuk ke kota Sidoarjo, jalanan mulai padat. Iring-iringan bus dan rombongan pemotor berbaju koko warna putih mendominasi badan jalan. Bahkan kemacetan tidak terhindari di 20 kilometer menuju Stadion Delta Sidoarjo. Pemotor diuntungkan di situasi macet itu.
Empat kilometer sebelum stadion, seluruh pengendara roda empat terpaksa harus turun dan berjalan kaki ke stadion. Atau setidaknya, menggunakan jasa ojek online. Karena macet tidak lagi bisa ditunggu dan area stadion ditutup dari para pengendara. Ribuan manusia kompak berjalan kaki.
Kru Kabar Madura akhirnya tiba di area Stadion Delta Sidoarjo pada sekitar pukul 01.00. Setibanya di lokasi, lautan manusia sudah menggelar karpet di sepanjang jalan. Jutaan manusia berbaju putih dan hijau begitu dekat mata. Sementara pasukan Banser berdiri tegak di setiap sudut.
Di saat itu, area dalam stadion sudah dalam kondisi penuh. Sementara pintu-pintu stadion sudah ditutup rapat. Tidak sedikit jemaah yang terlihat murung karena sudah tidak bisa masuk ke area panggung utama di dalam stadion. Untungnya, di luar stadion terpasang beberapa videotron.
Videotron saja tidak cukup meredam antusiasme warga nahdliyin. Mereka masih bersikeras ingin masuk ke area dalam stadion. Alhasil, bencana kecil pun terjadi. Tidak sedikit jemaah yang pingsan karena terhimpit oleh jutaan manusia lainnya. Banser pun punya kerjaan.
Jemaah yang pingsan digopong ke tempat khusus penanganan medis. Padahal, mereka yang pingsan sejatinya juga ingin mengikuti ijazah dari Maulana Syekh Assyarif Muhammad Fadhil Al Jilani Al Hasani Al Husaini yang merupakan cucu ke-24 dari Syekh Abdul Qadir Jailani.
Kemeriahan dan kepadatan jemaah itu berlangsung hingga subuh. Usai salat subuh berjamaah, jutaan manusia itu diajak bersalawat bersama oleh Syech Abdul Qodir Assegaf atau lebih dikenal Habib Syeh dari panggung acara kedua di luar Stadion Delta Sidoarjo.
Sampai matahari terbit, senandung salawat terus berkumandang hingga seremoni permukaan acara peringatan 1 Abad NU dimulai. Saat acara dimulai, belasan ribu pasukan Banser telah berbaris rapi di tengah stadion hingga menutupi seluruh muka rumput lapangan.
Acara pun dimulai. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo beserta istrinya telah berada di atas panggung utama. Selain wakilnya, seluruh jajaran menteri kabinet Indonesia Maju tampak hadir. Salah satunya Erick Thohir yang juga bertindak sebagai ketua panitia peringatan 1 Abad NU.
Sekitar pukul 10.00 WIB, acara seremonial selesai. Presiden, para menteri dan seluruh pimpinan lembaga negara yang hadir mulai meninggalkan stadion. Pintu keluar pun tak luput dari sasaran warga nahdliyin. Mereka ingin menyapa para pemimpin dan pejabat negara yang lewat.
Satu per satu pejabat negara keluar stadion. Mulai dari para ketua umum partai, para menteri, panglima TNI dan kapolri meninggalkan stadion dengan mobil dinasnya. Namun yang paling ditunggu warga nahdliyin sebenarnya bukan mereka, tetapi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tak pelak, saat Jokowi keluar ribuan warga nahdliyin berteriak histeris. Semua mengulurkan tangan berharap disalami Jokowi. Sesekali terlihat warga yang hanya fokus mengabadikan momen itu di ponselnya. Ribuan manusia itu memberi jalan untuk Jokowi lewat.
Seperti biasa, Jokowi selalu membuka kaca mobilnya untuk menyapa warga NU. Sesekali, dia melemparkan kaos ke arah warga yang berjejer rapi di dua sisi menyerupai laut merah yang dibelah dengan tongkat Nabi Musa. Setelah itu, satu per satu warga mulai membubarkan diri.
Meski begitu, acara peringatan satu abad NU belum usai. Sebab, raja dangdut Rhoma Irama dengan gorup sonetanya masih menghibur warga nahdliyin. Pada Selasa malamnya, penyayi asal Swedia, Maher Zain akan tampil di panggung utama untuk menghibur seluruh pengunjung.
Pewarta: Ali Wafa
Redaktur: Wawan A. Husna