Layanan Optimal Museum Mandilaras Pamekasan Terganjal Kapasitas Ruangan

News246 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | PAMEKASAN -Minimnya kapasitas ruangan di Museum Mandilaras cukup menjadi kendala dalam memberikan pelayanan terhadap pengunjung. Kondisi saat ini, pengunjung harus masuk secara bergiliran ke museum. Hal tersebut diungkapkan Juru Pelihara Museum Mandilaras Pamekasan Muhammad Maulidi, Kamis (23/3/2023). 

Menurutnya, keterbatasan ruang cukup mengakibatkan pelayanan kurang optimal. Sehingga dibutuhkan sistem gantian bagi pengunjung yang datang secara rombongan. Maksimalnya 10 pengunjung di setiap tahap. Tujuannya, guna memberikan layanan dan pengetahuan histori kepada pengunjung dengan maksimal. 

Banner Iklan

“Harus disiasati sendiri kalau ada pengunjung. Biasanya dari para siswa/i yang banyak. Paling tidak kami jadikan berapa kloter atau tahap. Masing-masing tahap 10 siswa/i bisa masuk bergantian. Kalau tidak seperti itu, gak muat museumnya,” ujarnya kepada Kabar Madura.  

Baca Juga:  Warga Kembali Tagih Pengoperasian PLTD Masalembu

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Akhmad Zaini mengaku, tidak memperoleh anggaran pemeliharaan museum, termasuk biaya pembangunan. Saat ini hanya mampu melakukan pemeliharaan barang-barang koleksi museum. Sebab ketersediaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) cukup terbatas. 

“Sekarang masih coba mencari gedung yang bisa ditempati barang-barang museum. Karena 2023 ini tidak ada anggaran untuk pemeliharaan ataupun pembangunan museum. Tahun 2022 ada untuk pemeliharaan, tapi sedikit, sekitar Rp40 juta,” responnya. 

Kendati demikian, ia berharap antusias masyarakat ataupun siswa/i tetap tinggi untuk berkunjung ke museum. Diketahui, terdapat 472 koleksi yang terdiri dari berbagai macam barang di museum. Seperti kereta kuda, manuskrip, tempat tidur zaman dulu, alat dapur yang terbuat dari batu dan lainnya.

Baca Juga:  Gelar Bimtek Transisi PAUD ke SD, Kadisdikbud Pamekasan: Pembelajaran Wajib Menyenangkan!

Pewarta: Safira Nur Laily 

Redaktur: Totok Iswanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *