KABARMADURA.ID | BANGKALAN–Empat jabatan yang diduduki Dr. Syafi’ terus menjadi perbincangan. Selain menjadi Komisaris PT Garam, dia juga dekan Hukum Universitas Trunojoyo Madura dan pengawas salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda PDAM. Bahkan juga menjadi salah satu anggota Tim Percepatan Pembangunan Bangkalan.
Anggota Komisi A DPRD Bangkalan Ha’i menilai, kinerja setiap pejabat yang merangkap jabatan inti di berbagai perusahaan dan pemerintahan, harus ada capaian jelas dan keberhasilan dalam setiap bidang yang ditempati.
“Kita pakai logika saja, satu orang mengurus satu organisasi atau perusahaan saja sulit, apalagi banyak,” katanya.
Mengenai jabatan yang ditempati oleh Dr Syafi, menurutnya berada di posisi penting dan berpengaruh. Salah satunya di PT Garam. Di tengah krisis harga garam yang belum juga mengalami kenaikan harga, anggota komisaris dituntut berbuat banyak untuk mengatasi masalah tersebut.
“Ini di tengah harga garam yang rendah, kalau tidak fokus ditangani ya benar saja tidak ada perkembangan,” tegas Ha’i mengenai perlunya fokus dalam menangani masalah pegaraman belakangan ini.
Secara kinerja Ha’i yakin tidak akan efektif, karena ketiganya perlu perhatian penuh, dan terutama sebagai dekan, apa yang lainnya kemudian hanya dianggap sebagai sampingan atau bisa dilakukan hanya sebagai pekerjaan paruh waktu.
“Saya kira ini yang kemudian dikhawatirkan banyak orang,” terang Ha’i.
Apalagi dirinya juga menjadi pengawas di PDAM Bangkalan, dengan jabatan seperti itu, Ha’i mempertanyakan efektivitas waktu untuk fokus memikirkan tugasnya. Lelaki asal Kecamatan Labang itu menyebut, Bangkalan seolah kekurangan figur yang baik dan terpercaya.
“Sementara masih banyak figur yang saya yakin mampu dan punya kapasitas yang tidak kalah dengan beliau, kenapa tidak mau memilih figur lain,” pungkas Ha’i.
Reporter: Helmi Yahya
Redaktur: Wawan A. Husna