Lestarikan Eksistensi Budaya dan Kearifan Lokal, Pamekasan Kabupaten Inovatif di Tingkat Jatim

Uncategorized244 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | Demi meningkatkan eksistensi nilai budaya dan kearifan lokal serta jati diri daya saing, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menggelar kegiatan bertajuk Malam Kemilau Madura. Program itu, merupakan rentetan dari peringatan Hari Jadi (Harjad) Pamekasan ke 492. Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Baddrut Tamam, Sabtu (23/10/2022).

 

Selanjutnya, penampilan seni dan budaya dari perwakilan tiga kabupaten di Madura. Kemeriahan kegiatan juga tidak terlepas dari kehadiran petinggi pemerintah daerah. Meliputi, Wakil Bupati (Wabup) Pamekasan RB Fattah Jasin, Sekretaris Daerah (Sekda) Totok Hartono dan perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

 

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan, eksistensi nilai budaya dan kearifan lokal perlu dilestarikan. Sebab, lahirnya peradaban dan berkeadaban dimulai dari sejarah panjang perjuangan dari berbagai generasi bangsa. Secara khusus, perjalanan panjang Pamekasan harus diurus dan diayomi serta didoakan oleh para alim ulama, pejabat dan seluruh elemen masyarakat.

Baca Juga:  Bank BPRS Bhakti Sumekar Bakal Bentuk TPAKD 

 

“Karena peringatan ke 492 ini bukan perjalanan yang pendek, makanya pengalaman kepemimpinan yang cukup panjang ini perlu disyukuri,” ujarnya kepada Kabar Madura.

 

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini memaparkan, dari setiap tahapan kepemimpinan dilakukan dengan usaha yang sungguh-sungguh. Sebab keberadaan daerah dengan slogan Bumi Gerbang Salam di kancah nasional semakin bersaing. Terutama mengenai inovasinya. Sehingga berhasil mengantarkan daya saing yang lebih nyata.

 

“Hasilnya, Pamekasan menjadi kabupaten berinovasi di Jawa Timur (Jatim). Kabupaten ini tahun sebelumnya masuk pada 50 kabupaten Inovatif di Indonesia, tahun ini sudah masuk 15 besar kabupaten paling inovasi di Indonesia, bahkan penghargaan dari Pemprov Jatim, Pamekasan menjadi paling inovatif di Jatim,” paparnya.

Baca Juga:  Serapan APBD Sumenep Rendah

 

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pamekasan Totok Hartono menegaskan, tajuk Malam Kemilau Madura didasari oleh penobatan Raja Ronggosukowati sebagai raja Pamekasan pada 3 Nopember 1530 Masehi. Sedangkan terdapat beberapa kegiatan pada malam Kemilau Madura yang dikhususkan bagi warga Pamekasan.

 

Masing-masing, sajian karya seniman Pamekasan, bazar produk usaha kecil menengah (UMKM), mulai dari kuliner dan fashion serta potensi unggulan lainya. “Kami ingin menggali kearifan budaya, dan kearifan lokal sebagai salah satu upaya meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian masyarakat,” tegasnya. (*)

 

Reporter: Khoyrul Umam Syarif

 

Redaktur: Totok Iswanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *