KABARMADURA.ID | SURABAYA-Madura mengundurkan diri dalam pengajuan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) IX 2025. Kepastian ini disampaikan oleh Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pamekasan Djohan Susanto, Senin (17/7/2023).
Padahal persiapan menjadi tuan rumah itu sudah dilakukan sejak 2022, diawali dengan pertemuan empat ketua KONI di Madura dengan Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil, 6 September 2022 lalu. Momentum pertemuan itu saat rapat koordinasi dan konsolidasi Porprov Jatim VII 2022 di Kantor KONI Jatim, Surabaya.
Menurut Djohan, pilihan mundur tersebut didasari karena sarana dan prasarana (sarpras) olahraga yang tidak memadai. Sementara untuk menjadi tuan rumah porprov, venue untuk masing-masing cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan harus memenuhi standar nasional. Kurang lebih ada 50 cabor yang dipertandingkan dalam ajang olahraga tingkat provinsi tersebut.
“Sudah diusulkan dan rencana habis ini (Porprov Jatim IX 2025). Karena venue-venue nggak ada, akhirnya Madura mundur. Jika Madura mengusulkan, Insya Allah dapat rekom, karena masih belum pernah,” jelasnya, Senin (17/7/2023).
Dengan begitu, tambahnya, KONI Jatim tinggal mempertimbangkan pengajuan dari daerah lain untuk menjadi tuan rumah, yakni Malang, Pasuruan, dan Surabaya.
Pria yang juga Anggota Executive Committee (Exco) Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jatim ini membeberkan, belum ada rencana lanjutan terkait pengusulan selain Porprov Jatim IX 2025.
Sementara itu, Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim Mathur Husyairi menyayangkan, mundurnya Madura dari pengajuan tuan rumah porprov. Sebab, politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini memandang ajang tersebut dapat memberikan multiplier effect positif; ekonomi, olahraga, dan lain-lain.
Anggota DPRD Jatim Dapil Madura ini menilai, seharusnya semua pemerintah kabupaten (pemkab) di Pulau Garam ini memberikan perhatian lebih terhadap sarpras olahraga. Sehingga, peluang menjadi rumah porprov bisa tetap terbuka.
“Saya harap bupati-bupati di Madura lebih care lagi lah bagaimana kemudian, persiapan-persiapan itu dinilai lebih layak oleh KONI atau Pemprov Jatim,” ujar Mathur.
Pewarta: Syahid Mujtahidy
Redaktur: Sule Sulaiman