KABAR MADURA | Sejauh ini, yang dimaksud berkurban dalam pengertian syara ialah menyembelih hewan. Tujuannya dalam rangka beribadah kepada Allah pada Hari Raya Haji atau Iduladha dan tiga Hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah.
Bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah supaya mendapatkan keridhaan-Nya merupakan makna kurban dalam dimensi vertikal.
Bagi bos PT. Bawang Mas H. Khairul Umam (H. Her), makna berkurban tidak cukup dipahami secara dimensi vertikal. Dimensi vertikal memang dasar dari ibadah tersebut, tapi ada dimensi lainnya yang tidak boleh diabaikan oleh umat Islam.
“Saya dengar dari para kiai dan ulama, ada yang namanya dimensi sosial, yaitu berkurban dengan tujuan untuk menggembirakan kaum fakir pada hari raya Iduladha,” ujar alumnus Pondok Pesantren Al Falah Sumber Gayam, Kadur, Pamekasan itu.
Karena itu, H. Her bertekad daging kurban yang akan diamalkannya akan diberikan kepada mereka yang membutuhkannya.
“Kita juga diajari bahwa boleh menyisakan daging kurban secukupnya untuk dikonsumsi keluarga yang berkurban, dengan tetap mengutamakan kaum fakir dan miskin,” tegasnya.
Untuk diketahui, H. Her dikenal sebagai pengusaha tembakau yang dermawan. Meskipun tidak sedang di momentum hari raya Idulfitri maupun Iduladha, dirinya kerap bersedekah dan membantu fakir-miskin serta anak yatim.
Tahun ini, belum diketahui H. Her akan berkurban berapa sapi atau kambing. Tapi yang pasti, dengan harta melimpah yang dimilikinya, H. Her memantapkan diri akan kembali berkurban tahun ini.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Hairul Anam