Mengenal Aries Wibiseno, Penjual Keris di Pamekasan yang Melestarikan hingga Menjual Histori dan Keunikannya

Banner Iklan

KABARMADURA.ID | Aries Wibiseno, pembuat sekaligus pengusaha keris di Kabupaten Pamekasan. Dia, terus menjalani hobi dan usahanya tanpa terpengaruh banyak tidaknya pembeli yang datang kepadanya. Sebab, Dia memiliki keyakinan, selain nilai jualnya yang tinggi, keris juga memiliki pangsa pasar tersendiri.

SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN

Banner Iklan

Pria yang akrab disapa Ayik itu mengaku, selain memiliki histori yang unik, keris juga memiliki peluang besar di dunia bisnis. Menurutnya, keris memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat luas. Kendati warisan benda leluhur itu kurang diminati di Pamekasan, Ia memutuskan untuk tetap mengelola usaha kerisnya itu yang telah dirintisnya sejak 2006 lalu.

Baca Juga:  Edukasi Masyarakat, Kasokan Gencar Promosikan Budaya Madura

“Kami mencoba mengenalkan keris dari segi teknologinya, seperti sejarah dan filosofi,” terangnya kepada Kabar Madura.

Menurutnya, peminat keris di Pamekasan memang masih sedikit. Hal itu disebabkan karena mereka masih percaya dengan kemistisan dan kemagisan keris yang sangat kental. Namun, meski tidak diminati masyarakat Pamekasan, kerisnya justru disukai orang-orang di luar daerah, seperti Jakarta dan daerah-daerah lainnya.

Dia juga mengungkapkan, jika keris buatannya pernah dipasarkan ke luar negeri, yakni Belanda. Penjualan keris miliknya pernah laku dengan harga di atas sepuluh juta.

“Kalau di Pamekasan  peluang pasarnya sedikit. Namun, di luar daerah keris yang saya buat cukup diminati,” katanya.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Raih Penghargaan Pemkab Terinovatif se-Jatim

Mengenai pendapatan perbulan, Ayik mengaku memang tidak pasti berapa yang didapatinya. Namun, hal itu tidak menjadi soal baginya. Dia, selama ini lebih menekankan pada pelestarian keris.

“Untuk penghasilannya, tidak pasti setiap bulan. Kadang dapat Rp1 juta hingga Rp1,5 juta. Di atas sepuluh juta juga pernah. Tergantung dari  jenis kerisnya,” jelasnya, Senin (20/3/2023).

Menurutnya, keris adalah sebuah identitas dan jati diri, pelengkap dari masing-masing daerah. Melalui ukiran dan nilai filosofi dalam keris yang dibuat, Ayik bisa menarik perhatian pembeli berskala nasional maupun internasional. Ia juga memaksimalkan promosi dengan memperbanyak relasi.

Redaktur: Moh. Hasanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *