KABARMADURA.ID | Menjadi sukses memang perlu kerja keras. Untuk memulainya tidak sekadar niat, namun juga perlu motivasi yang kuat. Motivasi bisa didapat dari mana saja, termasuk dari pepatah. Seperti yang dialami Muhammad Chaidir Ali. Dia mampu memiliki beragam jenis usaha karena terinspirasi dari pepatah “padi yang dipanen hari ini tidak berasal dari padi yang ditanam sekarang”. Kini, dia memiliki tiga jenis usaha yang dilakoninya dengan telaten.
SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN
Berawal dari motivasi dan keyakinannya dari pepatah itu, membuat Chaidir itu terus bertahan dan mengembangkan usahanya. Di awal-awal, tepatnya pada 2020, dia mencari peruntungan dengan membuka usaha kopi tubruk khas Madura. Beberapa waktu kemudian, dia rupanya tidak sekadar jualan kopi tubruk. Namun, dia juga mengembangkan usahanya dengan membuka kafe yang menyajikan variasi kopi kekinian.
Tidak hanya mampu membangun bisnis dengan usaha jualan kopi dan membangun kafe dengan menyajikan varian kopi kekinian, Chaidir rupanya juga melebarkan bisnisnya dengan membuka usaha nasi kebuli.
Ketekunannya dalam mengelola dan mengembangkan usahanya itu karena motivasi yang diyakininya dari pepatah “padi yang dipanen hari ini tidak berasal dari padi yang ditanam sekarang”. Selain itu, karena dia memang merupakan seorang tulang punggung keluarga.
Dia mengungkapkan, meski dia menjadi karyawan di salah satu perusahaan yang digaji, namun dia berpikir harus memiliki usaha untuk menopang kebutuhannya. Karenanya, dia berinisiatif dan bertekad untuk membuka usaha yang menurutnya bisa menjadi pundi-pundi penghasilan.
“Dari situ saya berinisiatif untuk membuka usaha. Awalnya saya membuka usaha dengan jualan bubuk kopi khas Madura. Terus membuka kafe dengan varian kopi kekinian, dan terbaru nasi kebuli,” katanya kepada Kabar Madura, Kamis (27/4/2023).
Dia mengungkapkan, seiring berjalannya waktu, dia sempat ingin menutup outlet usahanya karena mengalami kerugian yang mencapai puluhan juta rupiah. Namun, dia teringat terhadap pepatah yang menjadi prinsip hidupnya itu. Akhirnya, Chaidir sadar dan kembali bangkit.
Berkat motivasi dari pepatah itu dan dukungan dari orang tua serta istrinya menjadikan dia memiliki semangat lagi untuk meneruskan dan mengembangkan usahanya tersebut hingga sekarang.
“Sempat ingin berhenti usaha karena capek. Satu sisi harus mengurus usaha, di sisi lain harus menyelesaikan tugas-tugas di kantor. Ditambah saya pernah rugi puluhan juta di awal buka usaha,” ujarnya.
Pria kelahiran 1993 itu mengaku, memiliki strategi tersendiri untuk mengembangkan dan menjalankan usahanya. Salah satunya, yakni riset lokasi strategis dan jaringan yang kuat. Itu menjadi kunci dalam memajukan usahanya. Maka tak heran, jika kini ia memiliki sejumlah outlet dari beberapa usahanya tersebut.
“Cita-cita awal jadi pilot. Tapi sekarang alhamdulillah sudah memiliki 8 outlet nasi kebuli dan 3 outlet kopi bubuk,” terangnya pria yang beralamat di jalan Segara Kelurahan Gladak Anyar itu.
Redaktur: Moh. Hasanuddin
Mas sy juga sedang ada kerjaan barangkali ada investor yg tertarik buka pusat bahan bangunan. Sy siap bantu realusasikan konsep modern market.
Baca berita di smartphone