KABARMADURA.ID | Hobi, bukan berarti tidak bisa menebar manfaat bagi sekitar. Hal tersebut dibuktikan oleh salah satu komunitas pecinta sepeda di Bumi Gerbang Salam. Komunitas itu bernama Goweser Independent Pamekasan disingkat GIP, berdiri sejak tahun 2020. Terbentuknya komunitas ini berawal dari ide beberapa pecinta sepeda dunhil yaitu, Jamal dkk. Waktu itu, Jamal dkk melihat para pecinta sepeda dunhil tidak memiliki wadah resmi untuk menyalurkan hobinya. Maka, atas dasar itulah ia dan beberapa temannya mendirikan komunitas sepeda dunhil itu.
SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN
Meski berawal dari hobi, seluruh kegiatan komunitas GIP ini tidak hanya melakukan trip bersepeda saja. Ada pula kegiatan lainnya seperti, memberikan bantuan sosial (bansos) kepada para kaum duafa, bagi-bagi takjil gratis ketika bulan Ramadan. Meski bansos yang disalurkan masih di wilayah Pamekasan, semua itu dilakukan guna menebar manfaat bagi sesama.
Selain itu, GIP juga sering ngetrip ke beberapa wilayah tertentu sesuai agenda yang disepakati. Kemudian, juga melakukan silaturahmi dengan sesama club pecinta sepeda dunhil. Bahkan, melakukan pembinaan kepada para atlet di komunitasnya. Mengingat, GIP memiliki lima atlet yang sudah mengikuti kegiatan di kejuaraan seperti, pekan olahraga provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim).
“Kami memiliki 35 orang anggota. Dari 35 itu ada 5 atlet yang sudah ikut di kejuaraan olahraga nasional. Sedangkan sisanya adalah anggota yang murni dari hobi,” kata pelopor GIP, Jamal.
Pria yang juga ketua umum GIP itu mengatakan, untuk rekrutmen anggota di komunitasnya tidak ada syarat administrasi khusus, terpenting mau bergabung. “Itu saja, langsung kami terima,” ujar dia.
Jamal menjelaskan, dalam melakukan pembinaan dan melatih para atletnya, ia harus ke kota lain. Sebab, di Pamekasan belum ada lapangan khusus para pecinta sepeda dunhil yang sesuai standar. Kendati demikian, kondisi tersebut tidak lantas menyurutkan semangat GIP untuk terus melakukan pembinaan dan latihan kepada para atletnya.
“Ya, inilah tantangannya. Meski membutuhkan biaya yang tidak sedikit, kami lakukan. Dan, tidak kami jadikan kendala untuk terus menghidupkan kegiatan-kegiatan di komunitas ini,” paparnya.
Menurutnya, iuran di komunitasnya menjadi salah satu upayanya dalam menjalankan setiap kegiatan atau program. Sehingga tidak ada kata absen di setiap kegiatan. Karenanya, tak heran apabila komunitasnya tersebut tetap eksis hingga saat ini.
“Kami memiliki semangat kebersamaan, gotong royong dan kekompakan yang cukup luar biasa. Makanya, meskipun GIP terbilang masih baru, sudah ada atlet kami yang mengikuti lomba kejuaraan. Walaupun itu tidak menang, karena memang target kami sekarang adalah pengalaman,” ungkapnya kepada Kabar Madura.
Redaktur: Moh Hasanuddin