KABARMADURA.ID | Di Kabupaten Sumenep, kini hadir komunitas Seneng Akebaya. Komunitas ini dibentuk dan diinisiasi oleh Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah atau Nyai Eva. Komunitas ini, dilahirkan guna memberikan edukasi dan sekaligus mengajak masyarakat di kabupaten berlambang kuda terbang itu untuk melestarikan budaya berkebaya.
MOH RAZIN, SUMENEP
Perkembangan zaman dan era digital memang memaksa manusia untuk berkembang. Namun, juga tidak boleh meninggalkan sesuatu yang baik, misalnya budaya berkebaya. Hal itu disampaikan Wakil Bupati, Dewi Khalifah atau Nyai Dewi. Karena itu, Nyai Dewi menginisiasi Komunitas Seneng Akebaya bersama beberapa perempuan lainnya di Kota Keris itu.
Menurutnya, sejauh ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep sudah berikhtiar dalam mendorong masyarakatnya untuk terus melestarikan berbagai budaya yang ada di kabupaten itu, salah satunya memakai kebaya. Digagasnya komunitas ini, kata Nyai Eva, menyasar seluruh perempuan dari berbagai kalangan di Kabupaten Sumenep.
“Kami memang menginisiasi program ini untuk perempuan di Sumenep agar melestarikan budaya Nusantara,” ungkap mantan Politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu.
Dorongan itu bertujuan, agar para perempuan di kabupaten berjuluk Kuda Terbang ini selalu mempertahankan budaya lokal yang mulai tergerus perkembangan jaman.
Nyai Dewi mengakui bahwa saat ini tidak sedikit masyarakat yang mulai enggan memakai kebaya dan lebih memilih busana dengan motif-motif modern. Untuk itu, Ia ingin perempuan yang ada di Sumenep turut serta dan kembali dalam menumbuhkan kecintaan masyarakat, khususnya anak-anak terhadap budaya yang telah dimiliki.
Dia menilai, Sumenep memiliki potensi batik yang jika dipadukan dengan desain-desain kebaya modern, juga akan laris manis di pasaran. Menurutnya, itu bisa dikreasikan, tanpa meninggalkan ciri khas kain batik Sumenep yang menampilkan pelbagai kekayaan dari daerah berjargon Bumi Sumekar itu.
“Bisa berkreasi sekaligus menjaga budaya kita, melestarikannya dengan gaya yang baru,” imbuhnya.
Lebih jauh, Pengasuh Pondok Pesantren Aqidah Ustmuni Tarate itu menyebut, dampak dari hadirnya komunitas Seneng Akebaya diharapkan mampu menghadirkan kegiatan yang produktif dan menggugah kreativitas perempuan di Sumenep.
Dengan demikian, kata dia, akan menjadi salah satu peluang usaham yang mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat di wilayahnya. “Akan sangat berdampak juga pada UMKM di Sumenep,” tandasnya.
Redaktur: Moh. Hasanuddin