KABARMADURA.ID | Tahun 2020 lalu, Novi Kamalia berhasil menamatkan pendidikan doktoral jurusan ilmu sosial di Universitas Airlangga (Unair). Kendati resmi menjadi doktor, perempuan kelahiran 1984 itu tidak membatasi diri hanya fokus di bidang akademik atau pendidikan. Dia juga menyibukkan diri dengan segudang aktivitas seperti halnya bidang sosial dan bisnis. Baginya kesuksesan adalah ketika selalu tetap bisa produktif.
SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN
Selain menjadi dosen tamu di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Novi juga konsisten produktif menelurkan karya tulis berupa buku. Baginya, menulis adalah sebuah terapi yang bisa mencegah penyakit. Tercatat, hingga saat ini, dia berhasil menerbitkan enam buah buku.
Dia berpandangan, menulis adalah salah satu cara untuk mengabadikan diri sendiri. tokoh-tokoh besar yang sudah meninggal ratusan tahun silam, masih bisa dikenal sampai saat ini karena keabadian tulisan-tulisannya. Hal itulah yang mendorongnya untuk menulis untuk mewariskan sesuatu yang bisa dibaca oleh generasi hari ini dan selanjutnya.
“Teori-teori sosiologi yang kita baca kan penulisnya sudah mati sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu. Namun, mereka tetap disebut-sebut sampai saat ini. Seperti para filsuf dan lainnya. Dari situ saya berpikir, kalau saya mati, ada hal baik yang saya tinggalkan di dunia ini,” terangnya kepada Kabar Madura, Kamis (15/12/2022).
Dalam salah satu bukunya berjudul Jungkir Balik Kekuasaan Lalake’, Novi menyingkap stigma mengenai laki-laki yang jarang terungkap di publik. Menurutnya, selama ini literatur tentang gender hanya didominasi oleh perempuan. Diakuinya, kaum Adam juga memiliki wadah tersendiri untuk mengulik sisi lain laki-laki. Maka dari itu, dirinya terdorong untuk menulis buku tersebut.
Tidak hanya itu, buku terbarunya yang berjudul 365 day mengungkap soal emosionalitas seseorang yang cenderung berubah-ubah. Novi menyatakan sangat perlu memahami emosi dan karakter diri sendiri. Karena itu bisa berpengaruh terhadap pola pikir.
Selain produktif menulis, dia juga sering mengisi workshop kepenulisan dan seminar keperempuanan. Selain itu, Novi juga sibuk mengelola bisnis travel (domestik, umroh, dan internasional). Nama travelnya yaitu PT Enka Imron Mandiri Tour & Travel. Bahkan, sejak awal pandemi Covid-19 kemarin, dia juga merintis usaha kuliner bernama Rice Bowl Temenan.
Bisnis kulinernya, tambah Novi, memang bermula dari kondisi keuangan bisnis travelnya yang buruk. Sebab, tidak ada pemasukan di masa pandemi. Sementara dia harus tetap membayar para karyawannya. Sehingga dia bertekad untuk membuka bisnis baru di bidang kuliner untuk tetap memiliki penghasilan. Dari segudang aktivitasnya tersebut, dia juga dituntut untuk mengatur waktu dengan efektif dan efisien.
“Justru gampang bagi waktunya, karena terjadwal. Jam segini waktunya ngajar ke Bangkalan, jam segini lanjut ngurus bisnis, dan seterusnya. Kalau nulis malem, baca biasanya pagi. Kalau orang sibuk pasti gak molor-molor waktunya,” ungkap Novi.
Daftar Buku Karya Novi Kamalia
- Semudah Bermain Catur; Kumpulan Catatan Pendek ( 2015).
- Tak Jalan Maka Tak Sayang; Catatan Perjalanan 5 Negara (2016).
- FA; Kumpulan Puisi (2017).
- Menjadi Manusia Ka’bah: Catatan Ibadah Umroh (2020).
- Jungkir Balik Kekuasaan Lalake (2021).
- 365 Days (2022).
Redaktur: Muhammad Aufal Fresky