KABARMADURA.ID | Keterbatasan ekonomi saat mengenyam pendidikan di Kota Malang mengharuskan Nurholis memutar otak untuk bertahan hidup demi meringankan beban orang tuanya. Sehingga muncullah inisiatif untuk berwirausaha. Awalnya, ia hanya membantu menjajakkan dagangan temannya. Seiring berjalannya waktu, membuat dirinya berkeinginan untuk memiliki produk sendiri.
SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN
Tekad bulat Nurholis untuk mandiri menjadi modal utamanya hingga ia dapat memiliki produk sendiri. Dari yang awalnya hanya membantu menjajakkan dagangan temannya saat mengenyam pendidikan. Kini, dia memiliki brand sendiri dari produk yang ia ciptakan. Mapuse (Madura Punya Selera) namanya.
Mapuse sendiri diciptakannya pada 2017 lalu. Di dalamnya terdapat beberapa produk dengan bahan utama ikan asin. Bukan tanpa alasan ia menjadikan ikan asin sebagai bahan utama dalam usahanya.
Menurutnya, selama ini ikan asin identik dengan bau amis. Namun melalui inovasinya, ia berhasil menjadikan ikan asin dengan kualitas lebih baik dan bernilai jual tinggi.
Alasan kuat dibalik berdirinya usaha tersebut, Nurholis berkeinginan untuk mengembangkan potensi di desanya, Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan. Rata-rata mata pencaharian masyarakat setempat sebagai nelayan.
Selama ini, ikan asin dianggap tidak memiliki kualitas tinggi dan dijual murah. Sehingga, ia berinisiatif untuk mengolah ikan asin tersebut menjadi beberapa olahan makanan.
“Melalui olahan ikan asin ini, saya mencoba untuk memberikan peluang kepada para nelayan. Karena, ikan asin seringkali dijual dengan harga murah bahkan tidak laku,” terangnya.
Nurholis mengungkapkan, ada 12 produk olahan ikan asin yang sudah diciptakan. Diantaranya nugget, dimsum, sempol, ikan krispi, bakpia rasa ikan, dan beberapa olahan lainnya.
Beberapa olahan tersebut berhasil merubah perspektif masyarakat terkait ikan asin. Pasalnya, dari olahan ikan asinnya itu tidak bau ataupun amis. Tentunya melalui teknik dan sejumlah resep rahasia yang diterapkan.
Meski tidak mudah, melalui inovasinya itu, ia berhasil membuat olahan ikan yang banyak diminati masyarakat, bahkan dengan harga jual yang tinggi. Ia menunjukkan bahwa ikan asin memiliki kualitas yang tinggi, tentunya dengan beberapa inovasi kreatif yang dilakukan.
“Produk andalan kami saat ini, ada ikan krispi dan bakpia ikan,” katanya pada Kabar Madura, Senin (9/1/2023).
Dalam waktu dekat, Nurholis mengaku akan menciptakan produk baru dengan harapan bisa tembus pasar global. Meski saat ini masih di pangsa pasar lokal, namun ia berrusaha agar tersebar di seluruh pusat oleh-oleh di Jawa Timur.
“Kami akan terus melakukan terobosan-terobosan baru. Termasuk target market yang lebih luas lagi. Syukur-syukur bisa tembus pasar ekspor,” terangnya.
Redaktur: Moh Hasanuddin