Mengenal R. Fan Alrachman Juara I Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi Jatim, Sulap Sungai Pembuangan Kotoran Jadi Destinasi Wisata

News36 views

KABARMADURA.ID | Inspiratif adalah indikator utama dalam pemilihan Pemuda Pelopor.  R. Fan Alrachman (26) mampu memiliki indikator tersebut. Tak pelak, dia pun dinobatkan sebagai juara 1 dalam pemilihan Pemuda Pelopor tingkat Provinsi Jawa Timur di bidang Sumber Daya Alam (SDA), Lingkungan dan Pariwisata.

ALI WAFA, SAMPANG

KM10082023
COVER 09 AGUSTUS 2023-1@1x_1
KM07082023
KM03082023

Pria yang akrab dipanggil Erfan itu merupakan pemuda asal Kecamatan Sreseh: kawasan di bagian selatan dan ujung barat Sampang. Dia memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan pariwisata. Karena itu, tidak berlebihan jika dinobatkan sebagai Pemuda Pelopor Provinsi Jawa Timur.

Dia akan mewakili Jawa Timur dalam pemilihan Pemuda Pelopor tingkat nasional. Sebelumnya, dia berhasil menyabet juara satu dalam pemilihan Pemuda Pelopor tingkat Kabupaten Sampang di bidang SDA, lingkungan dan pariwisata.

Penghargaan itu diberikan atas dasar kreativitasnya dalam mengelola lingkungan. Sebuah kawasan kumuh di daerahnya disulap menjadi sebuah destinasi wisata. Sungai yang sekelilingnya dipenuhi hutan mangrove dikelola menjadi sebuah destinasi wisata yang diminati.

Baca Juga:  Pengakuan Saya 

“Terutama kalau lebaran ketupat, banyak pengunjung ke sini. Tidak hanya dari Sampang dari luar kota juga datang,” ucapnya.

Bahkan, turis asing sempat datang mengunjungi wisata hutan mangrove di Kecamatan Sreseh. Padahal sebelumnya, hutan mangrove di sekitar sungai itu sangat kumuh dan tidak terawat. Bahkan, hutan mangrove itu dijadikan tempat membuang kotoran manusia oleh warga setempat.

Namun Erfan mengubah segalanya. Dia memulai gagasannya dengan berkomunikasi dengan beberapa kepala desa (kades) di daerah tersebut. Di hadapan para kades itu dia mempresentasikan gagasannya untuk menjadikan kawasan hutan mangrove sebagai destinasi wisata.

Merasa yakin dengan pemaparan Erfan, beberapa kades pun setuju. Bahkan, mereka membentuk Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) untuk mengelola wisata hutan mangrove. Penyertaan modal diambilkan dari anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes).

Baca Juga:  Rokat Tase' sebagai Ungkapan Rasa Syukur dan Jaga Tradisi Gotong Royong 

Usahanya tidak sia-sia. Kini, wisata hutan mangrove di daerah Kecamatan Sreseh menjadikan jujukan pariwisata di Kabupaten Sampang. Tidak sedikit wisatawan lokal bahkan mancanegara yang penasaran dengan keindahan hutan mangrove di sana. Kondisi itu juga juga mengubah perekonomian setempat.

Dalam dua Minggu pertama usai wisata hutan mangrove itu diresmikan pada tahun 2020, omzet yang dihasilkan mencapai Rp15 juta di satu desa. Hutan mangrove yang dulu hanya jadi tempat orang biar air besar (BAB) berubah menjadi lingkungan asri dan ramai pengunjung.

“Awalnya saya ingin membranding wisata budaya petik laut di sini. Kata orang sini rokat tase. Tapi tidak mendapat respon antusias dari masyarakat. Akhirnya hutan mangrove ini yang dikelola,” tutup lulusan STKIP PGRI Sampang itu.

Redaktur: Moh. Hasanuddin

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *