KABARMADURA.ID | Sejak tahun 2006, Asosiasi Petani Tembakau Pamekasan (APTP) berdiri. Salah satu prioritas utamanya yaitu meningkatkan kesejahteraan petani tembakau. Setahun kemudian, komunitas tersebut berganti nama menjadi Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Pamekasan. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) APTI Pamekasan Samukrah mengatakan, peralihan nama itu dilakukan guna menjadikan APTP memiliki jaringan yang lebih luas secara nasional.
SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN
Dia menuturkan, berdirinya komunitas tersebut murni untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Artinya tanpa embel-embel kepentingan politik dan sebagainya. Tak heran, jika sampai saat ini, komunitas tersebut masih bertahan.
“Suka dan duka pasti ada. Tapi yang harus diperhatikan adalah bagaimana cara kita terus berada dalam visi dan misi awal kita, yaitu meningkatkan kesejahteraan petani tembakau. Itu yang menjadi prioritas kami,” terangnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pihaknya selama ini menjalankan beberapa program yang cukup konkret. Seperti melakukan budidaya tembakau, analisa biaya produksi petani, hingga diskusi bersama dengan pihak terkait menjelang proses penjualan tembakau. Karena menurutnya, diskusi perlu dilakukan agar tidak ada yang dirugikan satu sama lain. Diakui Samukrah, pengusaha ataupun petani tembakau harus sama-sama mendapatkan untung.
Samukrah mengungkap, adanya tata niaga tembakau yang seimbang merupakan salah satu cara untuk memperjuangkan kesejahteraan petani tembakau, tanpa merugikan pihak lain. Itulah yang selama ini menjadi poin utama dalam asosiasi yang diasuhnya tersebut. Tidak hanya itu, salah satu contoh kegiatan yang bisa mendukung kesejahteraan petani tembakau di Pamekasan telah dilakukan pada bulan Juni kemarin, yakni gebyar tanam tembakau yang dilakukan bersama Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.
Tidak hanya itu, pihaknya menunjukkan bahwa komunitas itu untuk memberikan semangat kepada para petani tembakau untuk menjaga keberlangsungan produksi tembakau. Dia juga mengaku, pihaknya telah berupaya agar petani tembakau di sekitarnya bisa merasakan pupuk bersubsidi dan harga jual tembakau tetap di atas break event poin (BEP), mengingat musim tembakau kemarin dipengaruhi iklim yang kurang bagus.
“Dimohon kepada pengusaha ataupun pemerintah, bisa mendukung kesejahteraan petani tembakau ke depannya, tidak hanya di tahun ini saja. Dan untuk 2023, kami telah merencanakan demplot,” ungkap Sumakrah
Redaktur: Muhammad Aufal Fresky