Minta Kelanjutan Liga 1 Dipastikan, Fabio Kritisi Sistem Bubble to Bubble

News18 views

KABARMADURA.ID | Pelatih Madura United Fabio Lefundes menyoroti ketidakpastian kelanjutan kompetisi Liga 1 yang baru berjalan 11 pekan. Menurutnya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebaiknya fokus terhadap kepastian kelanjutan kompetisi.

Berbeda dengan belakangan terakhir yang sudah menentukan kick-off kelanjutan kompetisi seperti 15, 25 November, dan 2 Desember 2022. Namun, ketiga opsi tersebut tidak terealisasi, karena belum menyelesaikan transformasi sepak bola  nasional dan izin dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Dengan demikian, Fabio meminta agar tidak fokus terhadap penjadwalan, terutama PT LIB. Sebab, laman resmi operator kompetisi itu pernah memposting jadwal terbaru, walaupun akhirnya diklarifikasi terkait tidak ada jadwal resmi yang dirilis.

Karena, sejatinya jadwal resmi disampaikan secara resmi kepada masing-masing klub dengan metode sesuai regulasi Liga 1 pasal 66 ayat 1 yang menunjukkan informasi diberitahukan secara resmi dengan bersurat ke kantor resmi atau melalui email resmi.

Baca Juga:  Nol Anggaran Khusus LKSA di Pamekasan, Selama Ini Hanya Mengandalkan Bansos dari Pemprov Jatim 

“Saya mau mulai Liga dengan kepastian yang benar-benar pasti. Jadi mereka jangan dulu pikir jadwal kompetisi (sebelum mendapatkan kejelasan kompetisi atau turunnya izin),” tegas Fabio.

Selain itu, pelatih berusia 50 tahun itu juga mengkritisi sistem bubble to bubble. Kritikan tersebut bukan tanpa dasar, lantaran dirinya sudah melaluinya musim kemarin.

Dijelaskannya, pada musim kemarin, Madura United sering mendapatkan lapangan yang kurang bagus. Sehingga berdampak terhadap performa tim. Serta, lapangan pertandingan kurang bagus karena digunakan dengan intensitas tinggi lantaran disentralisasi.

“Lapangan untuk latihan tidak baik. Stadion karena digunakan terus itu jadi kurang bagus,” beber arsitek asal Brasil itu.

Baca Juga:  BPBD Sumenep Janji Update Kajian Risiko

Reporter: Syahid Mujtahidy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *