Miris, Pengelola Wisata di Pamekasan Harus Pakai Dana Mandiri untuk Perawatan Fasilitas

News74 views

KABAR MADURA |Pemeliharaan sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Pamekasan, terkesan jalan di tempat. Baik pengelola maupun pemerintah melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pamekasan, belum mampu memenuhi kebutuhan biaya pengembangan sejumlah destinasi wisata unggulan.

Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Disporapar Pamekasan Moh. Zahri mengatakan, untuk sementara, pemeliharaan dan pengembangan destinasi hanya bisa dilakukan dengan pendanaan pribadi kelompok sadar wisata (pokdarwis) atau pengelola.

Sebab, pihaknya tidak memiliki anggaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh destinasi wisata. Tahun ini, Disporapar hanya memperoleh alokasi anggaran Rp75 juta untuk pemeliharaan sejumlah destinasi wisata. 

“Rp75 juta itu terbilang minim untuk mengkaver pemeliharaan tiga destinasi wisata binaan Pemkab. Sehingga, pemeliharaan hanya bisa dilakukan seadanya,” ungkapnya, Selasa (11/6/2024) 

Baca Juga:  PAD GOR Nyalaran Pamekasan Gagal Lampaui Target, Hanya Raup Rp7 Jutaan Setahun

Dikatakan Zahri, alokasi untuk setiap destinasi wisata tidak sama. Bergantung terhadap kerusakan dan kebutuhan masing-masing. Dimungkinkan, anggaran tersebut akan cair pada bulan Juli mendatang, baru bisa diploting terkait kebutuhan di setiap destinasi. 

Dirinya tidak menampik, kondisi wisata di Pamekasan cukup memprihatinkan, dari segi pemenuhan fasilitas dan kelayakan destinasi. Sehingga, pihaknya mengupayakan tambahan anggaran pemeliharaan wisata. 

“Di tahun kemarin, Rp10 juta itu untuk satu destinasi. Karena kalau masih dibagi tiga tidak bakal cukup. Tahun ini, dapat semua tapi pemeliharaannya skala kecil saja,” imbuhnya. 

Sementara itu, Pengelola Ekowisata Mangrove Lembung Salaman mengatakan, tahun ini belum pernah dilakukan pemeliharaan di Ekowisata Mangrove. Sementara tahun lalu, pihaknya mendapatkan alokasi Rp10 juta untuk perbaikan kaki jembatan gantung dan pemeliharaan fasilitas lainnya. 

Baca Juga:  Disporapar Sosialisasikan Bersinar, Tekan Penyalahgunaan Narkoba

“Tahun ini, dari dinas kabarnya ada. Tapi tidak tahu realisasinya nanti. Selama ini kami mengupayakan dana CSR, selain dari dinas,” paparnya. 

Terpisah, Ketua Pokdarwis Talang Siring Erik Herbamon mengatakan, sejauh ini pihaknya melakukan pemeliharaan secara mandiri. Sebab belum ada dukungan dana dari dinas setempat. 

Namun, pemeliharaan yang dilakukan terbilang seadanya. Dirinya tidak menampik bahwa, pengunjung di destinasi wisata tersebut sudah mulai sepi sejak beberapa waktu lalu. Sehingga, tidak bisa menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) dengan optimal. 

“Kami berusaha berbenah terus, tapi semampunya saja. Karena terkendala dana. Belum lagi pengunjung sudah mulai sepi, kalah saing sama wisata milik Bumdes dan swasta,” tutupnya. 

Pewarta: Safira Nur Laily 

Redaktur: Miftahul Arifin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *