KABARMADURA.ID | SUMENEP-Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Kelompok Mahasiswa Utusan Rakyat Perbatasan (Murba) kunjungi kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep, Senin, (20/3/2023).
Muhsin, selaku koordinator Murba mengungkapkan, maksud kedatangan mereka ke kantor Dinas PUTR Sumenep untuk melaksanakan audiensi terkait disparitas atau kesenjangan pembangungan, khususnya di daerah perbatasan Sumenep-Pamekasan di wilayah utara.
“Kami sampaikan beberapa hal terkait disparitas pembangunan yang ada di perbatasan, yakni di Kecamatan Pasongsongan,” ungkapnya kepada Kabar Madura (20/3/2023).
Disparitas pembangunan itu, kata Muhsin, salah satunya adalah infrastrukstur jalan. Terdapat beberapa jalur yang dia nilai sangat parah kondisnya dan tidak layak untuk dilintasi. Jalur tersebut yaitu di jalan penghubung antara Desa Montorna dan Prancak, antara pusat Desa Campaka, Lebeng Timur, Soddara dan Panaongan.
“Ini yang harusnya kemudian diperhatikan oleh pemerintah kabupaten untuk segera dibangun, pembangunan infrastruktur di sana, karena kondisinya tidak layak,” ungkap Muhsin.
Dari audiensi ini, Muhsin mendapat informasi pihak Dinas PUTR Sumenep bahwa jalan yang dimaksud sudah masuk dalam jalan kabupaten dan sudah mendapat SK sejak tahun 2015, Sesuai dengan SK, jalan tersebut sudah rencananya akan dibangun.
“Cuma kalau tidak ada atensi khusus dari bawah, akan diulur-ulur terus,” tegas Muhsin.
Kepada mereka, pihak Dinas PUTR Sumenep juga menjelaskan bahwa pembangunan jalan tersebut sudah dianggarkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep. Namun penganggaran tersebut masih pada titik Desa Panaongan ke Desa Soddara.
Mahasiswa asal Pasongsongan tersebut berharap pemerintah segera mengatasi disparitas pembangunan di wilayah perbatasan kabupaten Sumenep. Terutama pada titik jalan yang banyak rusak. Pihaknya juga meminta pemerintah memberikan atensi terhadap perekonomian masyarakat perbatasan.
“Supaya kondisi perekonomian masyarakat di sana tumbuh dan bisa juga memperbaiki harkat dan martabat kabupaten Sumenep di perbatasan, karena jika dibandingkan dengan kabupaten tetangga, sangat jauh,” pungkasnya.
Pewarta: KM68
Redaktur: Wawan A. Husna