KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Para nelayan asal Kecamatan Tlanakan menunggu realisasi pembangunan fasilitas khusus nelayan atau pelabuhan di Desa Branta Pesisir. Pembangunan itu sempat dijanjikan saat perwakilan nelayan melakukan audiensi ke Komisi B DPRD Jawa Timur pada 10 Juli 2023 lalu.
Pemerhati nelayan, Sutan Takdir Ali Sahbana, mengatakan bahwa pembangunan yang dijanjikan DPRD Jawa Timur itu hingga saat ini masih belum ada kejelasan. Sehingga, pihaknya meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan ikut turun tangan mendorong terwujudnya pembangunan pelabuhan tersebut.
Permintaan pembangunan fasilitas itu tidak terlepas dari banyaknya hasil tangkapan ikan nelayan Branta Pesisir dibanding wilayah lainnya di Madura.
“Kami ingin pelabuhan di Branta Pesisir ini segera dibangun agar nelayan lebih aman. Karena sering ada kecelakaan berupa tabrakan antar perahu,” ungkapnya kepada Kabar Madura, Selasa (1/8/2023).
Sebagaimana diketahui, di Branta Pesisir terdapat sekitar 475 kapal dengan berbagai macam alat tangkap yang digunakan. Namun, tambah Sutan, tempat untuk berlabuh masih belum difasilitasi dengan baik.
Sementara Wakil Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Ismail Abdurrahim mengaku belum mengetahui terhadap keluhan para nelayan Branta Pesisir yang membutuhkan pembangunan pelabuhan tersebut. Akan tetapi, dia menegaskan, akan mendukung penuh langkah itu jika sekiranya menjadi jalan terbaik bagi kenyaman nelayan.
“Semuanya bisa dibicarakan, jika dengan mengadakan pelabuhan khusus nelayan itu menjadi yang terbaik,” ungkap Politisi Partai Gerindra itu.
Sejauh ini, Ismail mengira pelabuhan umum yang sudah ada di Branta Pesisir telah mewadahi kebutuhan para nelayan. “Kami akan coba bicarakan dengan dinas terkait. Yang jelas, kami mendukung sepanjang itu bisa bermanfaat untuk nelayan,” pungkasnya.
Pewarta: Moh. Farid
Redaktur: Sule Sulaiman