KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Capaian ikan tangkap per triwulan ketiga di Pamekasan mencapai 80,25 persen atau 16.903,77 ton dari target tahun ini 21.064,68 ton. Capaian ini paling banyak didapat dari nonpelabuhan sebanyak 85 persen.
Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Pamekasan Muhammad Jufri Effendi mengatakan, cara tangkap ikan cukup berpengaruh terhadap populasi ikan, seperti tata cara tangkap yang masih belum ramah lingkungan.
Jufri mengungkapkan, terdapat dua wilayah di Pamekasan yang masih menggunakan tangkap ikan secara tidak ramah lingkungan, yakni di Kecamatan Larangan dan Tlanakan. Dia menyebut, dengan adanya penangkapan yang tidak ramah lingkungan itu bisa mempengaruhi populasi ikan di laut. Sehingga berpengaruh terhadap capaian tangkap ikan.
“Selain karena faktor cuaca, capaian itu juga dipengaruhi dengan cara tangkap yang tidak ramah lingkungan. Jumlah pastinya kurang tahu berapa, namun yang pasti sudah berkurang. Biasanya di kawasan Larangan dan Tlanakan,” jelasnya saat ditemui Kabar Madura, Selasa (14/11/2023).
Untuk menekan terjadinya penangkapan tidak ramah lingkungan itu, lanjut Jufri, pihaknya rutin melakukan pengawasan. Namun, meskipun menemukan pelanggaran penangkapan ikan, pihaknya tidak berwenang untuk memberikan sanksi. Dia mengaku, pihaknya hanya berwenang untuk memberikan edukasi dan sosialisasi terkait penangkapan ikan yang ramah lingkungan.
Jufri menambahkan, instansinya optimistis untuk mencapai target ikan tangkap hingga tutup tahun. Pasalnya, pada triwulan ke empat memasuki musim ikan, sehingga capaiannya lebih banyak. Terdapat beberapa jenis macam ikan yang dominan di perairan Pamekasan, seperti ikan teri, layang, kembung, dan tongkol.
“Kita ada enam lokasi pesisir. Yaitu Tlanakan, Pademawu, Galis, Larangan, Pasean, Batumarmar, dan Larangan. Capaian terendah triwulan ketiga, yang nonpelabuhan hanya 3.618,27 ton,” tukasnya.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman