KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Pendapatan asli daerah (PAD) Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Ketenagakerjaan (Diskop UKM dan Naker) Pamekasan tahun ini melampaui target, yakni mencapai Rp26 juta dari target Rp4 juta.
Kepala Diskop UKM dan Naker Pamekasan Muttaqin mengatakan, hasil PAD tersebut bersumber dari bunga pinjaman modal para pelaku UMKM. Dia menyebut, bunga dari pinjaman itu sebesar 6 persen dan batas maksimal pinjaman Rp50 juta.
“Sebenarnya tahun ini ada rencana untuk menaikkan target, tapi kami lambat memasukkan data yang akan diusulkan. Sehingga data yang masuk tetap target tahun lalu. Sementara penetapan target tahun lalu, saya kurang tahu kenapa Rp4 juta, soalnya belum menjabat,” terangnya kepada Kabar Madura, Minggu (26/11/2023).
Muttaqin menyatakan, untuk tahun depan pihaknya akan mengusulkan menaikkan target PAD menjadi Rp50 juta. Selain itu, instansinya akan memaksimalkan pemberdayaan pelaku UMKM, mulai dari pelatihan, fasilitasi sertifikat halal, perizinan, dan lainnya. Hal itu dilakukan agar meningkatkan kualitas UMKM yang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap capaian PAD.
“Anggaran dana yang dialokasikan untuk pinjaman modal sama dengan tahun lalu, yaitu Rp15 miliar. Serapannya saya tidak hafal berapa, begitu pun dengan jumlah pelaku usaha yang melakukan pinjaman modal tersebut, karena datanya ada di kantor,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Ismail A. Rahim menegaskan, dinas terkait harus melakukan penarikan retribusi secara elektronik untuk menghindari potensi kebocoran PAD.
Jika target dinaikkan, lanjut Ismail, dinas terkait harus melakukan pengoptimalan pembinaan kepada pelaku UMKM.
“PAD harus seimbang dengan layanannya. Bagaimana caranya untuk mendorong pelaku UMKM, termasuk meminjamkan modal ini. Nah, untuk menghindari kebocoran sudah waktunya menggunakan elektronik,” ungkap politisi Partai Gerindra tersebut.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman