KABAR MADURA | Sepanjang Januari hingga April 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan merilis sebanyak 77 kasus bencana alam terjadi di Pamekasan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pamekasan Akhmad Dofir Rosidi mengatakan, 77 bencana alam yang menimpa 13 kecamatan di Pamekasan. Kerugian masyarakat juga mencapai ratusan juta rupiah. Hal itu dibuktikan dengan adanya beberapa benda atau barang yang mengalami kerusakan, seperti asbes, bangunan dan beberapa peralatan lainnya.
Untuk meringankan beban korban, pemerintah telah menyalurkan beberapa bantuan berupa beras, makanan siap saji, asbes dan beberapa kebutuhan lainnya.
“Dari semua kejadian bencana itu, saya prediksi mengalami kerugian ratusan juta rupiah,” katanya, Rabu (15/5/2024).
Dijelaskan Dofir, ada sekitar 7 jenis bencana alam yang menimpa kabupaten dengan julukan Gerbang Salam tersebut, yaitu bencana cuaca ekstrim sebanyak 43 kejadian, gempa bumi 1 kejadian, banjir 13 kejadian, tanah longsor 12 kejadian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 1 kejadian, kebakaran gedung dan pemukiman 6 kejadian, dan gagal teknologi 1 kejadian.
Dari beragamnya kejadian tersebut, cuaca ekstrim berupa hujan deras dan angin kencang juga terjadi selama Januari hingga Maret 2024.
Selain itu, tiga wilayah yang sering terjadi bencana alam berupa cuaca ekstrim, yaitu Kecamatan Pamekasan, Pademawu, dan Proppo. Sedangkan untuk wilayah pantai utara (pantura), khususnya kecamatan Waru, diklaim sebagai wilayah rawan longsor.
Selain dari dua bencana alam tersebut, sisanya terjadi hampir merata dengan kisaran 1 hingga 2 kejadian bencana alam.
“Sesuai dengan data yang kami lakukan, sedikitnya ada tiga wilayah yang sering terjadi cuaca ekstrim, dan 1 wilayah rawan longsor,” tegasnya.
Pewarta: Moh. Farid
Redaktur: Wawan A. Husna