KABAR MADURA | Pasca rekapitulasi hasil Pemilu 2024 di tingkat kecamatan, muncul nama-nama yang diprediksi melenggang dan berhak menduduki kursi di DPRD Sumenep.
Di luar dugaan, PKB di periode-periode sebelumnya menguasai kursi parlemen di Sumenep sejak 1999, saat ini harus lengser. Berdasarkan prediksi raihan kursi di DPRD Sumenep periode 2024-2029, PDI Perjuangan lebih banyak memperoleh kursi.
Raihan PDI Perjuangan jadi kejutan sekaligus sejarah baru di Sumenep. Sebab, sebelumnya, PKB selalu mendulang kursi terbanyak sejak pemilu bergulir di tahun 1999. Namun pada Pileg 2024, Partai Banteng ini nampak lebih digdaya.
Peta raihan kursi DPRD Sumenep, PDI Perjuangan berhasil menyalip PKB. Hal itu dilihat dari hitung cepat di beberapa internal parpol, suara PDI Perjuangan meraih 11 kursi, sekaligus mendapat tiket otomatis sebagai ketua DPRD Sumenep, sementara PKB mendapatkan 10 kursi.
Kedigdayaan PDI Perjuangan pada Pileg 2024 ini, dipengaruhi sejumlah faktor, seperti integrasi tim pemenangan caleg pusat, provinsi dan kabupaten. Sebagaimana disampaikan oleh pengamat politik Wildan Rasaili, sinergitas di internal PDI Perjuangan, mulai dari caleg pusat, provinsi, hingga kabupaten, sangat mempengaruhi.
Puncaknya, kata dosen Universitas Wiraraja itu, dijawab dengan berhasil meraih 11 kursi DPRD Sumenep berdasarkan hitung cepat.
“Ada tim yang mendukung caleg pusat sekaligus provinsi dan daerah, begitu juga sebaliknya, tim caleg daerah yang diarahkan mendukung caleg provinsi dan pusat. Kekompakan ini sangat mempengaruhi,” papar dosen Fisip UNIJA tersebut.
Faktor lain yang mempengaruhi raihan kursi PDI Perjuangan hingga 11 adalah pada periode sebelumnya, hanya 5 kursi. Kemudian muncul loyalitas tim yang berjuang mati-matian menarih simpati pemilih.
Dijelaskan Wildan, ada pergeseran paradigma politik publik yang tidak lagi melihat calon, visi, dan gagasan. Mobilitas publik dan kekuatan tim juga menjadi penentu kemenangan partai politik.
“Artinya publik akan menerima siapa pun calonnya, yang penting punya tim yang kuat dalam memobilisasi publik,” ungkap alumnis UGM Yogyakarta.
Rupanya, sosok Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep ini dinilai tidak signifikan dalam memperngaruhi kemenangan partai berlambang banteng ini di daerah kekuasaannya.
“Performa bupati untuk diasosiasikan menjadi kekuatan pemenangan tidak terlalu tampak, kecuali bupati mendorong loyalitas dan memperkuat tim pemenangan. Publik tidak banyak yang berbicara tentang bupati sebagai ketua DPC PDI Perjuangan,” ungkapnya.
Justru, yang dominan, lanjut Wildan, yang mendistribusikan kekuatan adalah pengurus DPP PDI Perjuangan sekaligus caleg DPR RI dari Sumenep, yaitu Said Abdullah.
POTENSI KURSI PDI-P DAN PKB DI SUMENEP
PDI-Perjuangan
Dapil 1: Nia Kurnia dan Sutan Hady Tjahyadi
Dapil 2: Eka Bhagaz Nur Ardiansyah dan Sulahuddin
Dapil 3: Abd. Rahman
Dapil 4: H. Zainal
Dapil 5: Endi
Dapil 6: Umar
Dapil 7: Hosnan dan Darul Hasyim Fath
Dapil 8: Wahyudi
PKB
Dapil 1: Rasidi
Dapil 2: Akhmadi Yazid
Dapil 3: Eksan dan Irwan Hayat
Dapil 4: Muhammad Mirza Khomaini Hamid
Dapil 5: M. Muhri dan Virzannida
Dapil 6: Sami’oeddin
Dapil 7: Saipurrahman
Dapil 8: Dul Siam
Pewarta: Moh. Rozin
Redaktur: Fathor Rahman