Pelaksanaan Edukasi Wisata Terbukti Efisien bagi Siswa Sumenep

News112 views

KABARMADURA.ID | SUMENEP-Realisasi kegiatan pengelolaan dana alokasi khusus (DAK) nonfisik BOP museum atau disebut dengan edukasi wisata museum tahun anggaran 2023 sudah mulai direalisasikan. Kegiatan yang bertujuan memberikan pemahaman terkait isi museum itu disampaikan di sekolah-sekolah.

Kegiatan yang disalurkan melalui Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep tersebut, biasanya mengundang puluhan sekolah untuk hadir ke museum Sumenep dalam mengikuti pendidikan sejarah. Tetapi teknis pelaksanaan kali ini berbeda.

Kepala Disbudporapar Sumenep Mohammad Iksan menyampaikan, edukasi wisata museum sudah mulai dilakukan di beberapa sekolah-sekolah. Hal itu dinilai lebih efektif, karena siswa tidak memerlukan waktu yang panjang untuk mengetahui semua yang ada di museum.

Baca Juga:  Dinas PUPR Sampang Perkuat Ruas Jalan Kedungdung-Bringkoning dengan Bangun DPT

“Koleksi museum kami tinggal disampaikan dengan menampilkan foto-foto. Selain efisiensi waktu, juga siswa bisa melanjutkan pelajaran sesuai jadwal yang ditetapkan,” kata dia, Sabtu (27/5/2023).

Banner Iklan

Dia melanjutkan, program itu diharapkan menanamkan sejak dini tentang wawasan terhadap sejarah. Siswa di Sumenep diundang dan diberikan pemahaman langsung. Sehingga menyasar beberapa lembaga pendidikan di Kota Keris ini.

Artinya, kegiatan itu di antaranya melibatkan pendidikan anak usia dini (PAUD) dan SD sederajat. Siswa SD sederajat itu dikenalkan dengan beberapa barang bersejarah yang ada di Museum Keraton Sumenep.

Untuk tahun ini, yang menjadi sasaran program tersebut juga sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). SMP dan SMA itu di antaranya di  SMAN 1 Gayam pada 22 Mei 2023, SPMN 1 Nonggunong pada 23 Mei 2023, SMKN 1 Kalianget 24 Mei 2023, SMAN 1 Ambunten 25 Mei 2023 dan SMAN 1 Lenteng 26 Mei 2023.

Baca Juga:  Madrasah di Pamekasan Kesulitan Sediakan Sarpras Sekolah Inklusi

Program yang melibatkan kurang lebih 500 siswa yang dilegasikan dari beberapa sekolah di Kabupaten Sumenep dianggarkan sebesar kurang lebih Rp750 juta tahun ini.

“Harapannya semua siswa yang menjadi sasaran dapat mengetahui benda-benda bersejarah yang ada di Sumenep, sehingga membangun kecintaan terhadap budaya di Sumenep,” pungkasnya.

Pewarta: Moh. Razin

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *