Pelatihan Keterampilan Bagi Masyarakat Sampang Tanpa Difasilitasi Peluang Kerja

News13 views

KABARMADURA.ID | SAMPANGSatuan Kerja (Satker) Balai Latihan Kerja (BLK) Sidoarjo telah menggelar pelatihan keterampilan khusus masyarakat Sampang. Pelatihan yang dipusatkan di BLK Sampang itu diikuti oleh 128 peserta. Kegiatan tersebut merupakan program Kementerian Ketenagakerjaan.

Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan Kerja dan Hubungan Industri Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sampang Ervien Budijatmiko menuturkan, pelatihan keterampilan itu digelar dari awal Februari lalu sampai pertengahan Maret. Pelatihan memuat tujuh kejuruan.

Pelatihan dilaksanakan menjadi 8 kelas, di antaranya pelatihan menjahit, produksi roti dan kue, desain grafis, las dan servis. Masing-masing pelatihan dibagi dua kelas dengan estimasi 33 sampai 35 hari. Setiap peserta hanya mendapatkan materi pelatihan dan uang transportasi Rp25 ribu per hari.

Baca Juga:  Karena WUB, dari Tambal Ban ke Pengrajin Songkok Batik, hingga Tembus Pasar Malaysia!

“Tidak ada bantuan modal maupun bantuan alat. Hanya materi pelatihan, transportasi dan konsumsi selama pelatihan,” ungkapnya, Senin (27/3/2023).

Iklan Banner Kabar Madura

Kegiatan pelatihan itu didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp1,1 miliar. Setelah mengikuti pelatihan, peserta akan melalui uji kompetensi. Peserta pelatihan merupakan para pencari kerja yang ingin mengembangkan keterampilan.

Namun sayangnya, pelatihan itu tidak dibarengi dengan penyediaan peluang kerja bagi para peserta. Pemerintah hanya melatih keterampilan peserta tanpa difasilitasi dengan penempatan tenaga kerja. Sehingga, peserta harus mencari peluang kerja secara mandiri.

Baca Juga:  Belasan PPPK Tenaga Teknis di Kabupaten Sampang Dinyatakan Gugur

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang untuk tahun ini tidak berencana menggelar job fair. Sehingga peserta tetap kesulitan mencari pekerjaan. Karena itu, lanjut Ervien, pihaknya mendorong peserta untuk membuka wirausaha baru dan membuka lapangan pekerjaan.

“Di Sampang itu kan sangat kecil dunia usaha dan dunia industri. Jadi kami tidak punya penempatan yang lebih nyata kepada mereka yang lulus,” tutup Ervien.

Pewarta: Ali Wafa

Redaktur: Moh. Hasanuddin

 

Iklan Banner Kabar Madura

Banner Kabar Sastra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *