KABARMADURA.ID | SAMPANG-Kuota haji untuk Indonesia tahun ini diumumkan 221 ribu jemaah. Namun, kuota itu belum dibagi ke setiap daerah. Sementara Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sampang mulai menggelar seleksi petugas haji. Petugas itu terdiri dari ketua kloter dan pendamping haji.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Sampang Fathorrahman menuturkan, calon petugas haji akan melalui proses seleksi dengan tes tulis. Tes tulis itu akan dilakukan dengan sistem computer assisted test (CAT) hari ini, Selasa (17/1/2023).
Pelaksanaan CAT akan dilaksanakan di aula Kemenag Sampang. Jumlah calon petugas haji yang mendaftar dan akan mengikuti CAT sebanyak 27 orang. Mereka terdiri dari lima orang rekomendasi organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga, serta 22 orang pegawai kemenag.
“Tapi tesnya tidak menggunakan komputer. Melainkan menggunakan smartphone masing-masing peserta. Karena akun yang tersimpan di ponsel mereka itu akan terus dipakai sampai nanti di Makkah,” jelas Fathor, Senin (16/1/2023).
Dijelaskannya, kebutuhan petugas haji untuk setiap kloter yaitu lima orang. Satu ketua kloter, dua pembimbing ibadah dan tiga tenaga kesehatan. Seleksi yang dilakukannya yaitu untuk memilih ketua kloter dan pembimbing ibadah. Ketua kloter harus dari unsur pegawai kemenag.
Sementara pembimbing ibadah adalah rekomendasi dari ormas atau lembaga. Dari 27 calon petugas haji, lima di antaranya rekomendasi dari ormas dan lembaga. Dua orang rekomendasi dari Nahdlatul Ulama (NU). Satu orang rekomendasi dari Pesantren Nazhatut Thullab, Prajjan.
Kemudian, satu orang rekomendasi dari Lembaga Pendidikan Islam (LPI) As-Syahidin, Pancor. Satu orang lainnya, rekomendasi dari Universitas Islam Negeri Sunan Sampel Surabaya (Uinsa). Bagi calon pembimbing ibadah haji, diharuskan syarat rekomendasi dari ormas atau lembaga.
“Tentu yang akan diambil adalah rangking tertinggi. Tapi berapa yang akan diambil, kami belum tahu, karena kuota haji setiap daerah belum ditentukan, sehingga jumlah kloternya belum diketahui,” ungkap Fathor.
Fathor menyebut, salah satu syarat calon petugas haji yaitu berpendidikan terakhir sarjana. Sarjana agama Islam menjadi prioritas. Bagi calon pembimbing ibadah, diharuskan sudah pernah haji. Sementara calon ketua kloter tidak diharuskan sudah haji. Namun diprioritaskan yang sudah haji.
Petugas haji yang terpilih akan mendapatkan honor dari Kemenag. Honor itu diberikan hanya sekali saat hendak memberangkatkan calon jemaah haji (CJH). Yang pasti, petugas haji mendapat fasilitas haji dan umrah gratis selama bertugas mendampingi CJH di Arab Saudi.
“Nanti itu Kanwil Kemenag Jawa Timur yang menyeleksi. Tes wawancara juga dilakukan kanwil,” pungkas Fathor.
Pewarta: Ali Wafa
Redaktur: Mohammad Khairul Umam