Pemimpin dan Kepemimpinan

Opini129 views
Banner Iklan

Zainal Abidin : Dosen STAIFA Pamekasan

Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik untuk dibicarakan, karena hal tersebut sangat penting didalam kehidupan manusia. Kepemimpinan juga senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan tersebut, dan dapat pula dimulai dari mana saja ia akan diteropong. Baik sebagai ilmu maupun seni, kepemimpinan telah menempuh perjalanan panjang. Kepemimpinan oleh banyak pakar, peneliti, pengamat, dan praktisi dipandang sebagai misteri. Penelitian, diskusi, observasi, dan perenungan terus dilakukan untuk mencari penjelasan atas esensi sesungguhnya dari kepemimpinan. Minat dalam kepemimpinan semakin meningkat seiring dengan perkembangan zaman. Banyak dan beragamnya cabang ilmu yang tergamit serta menjelaskan tentang kepemimpinan dalam “Ilmu Kepemimpinan” membuat kepemimpinan itu sendiri selalu menarik untuk dibahas.

Banner Iklan

Manusia diciptakan sebagai master peace yang seindah-indah dan sesempurna-sesempurnanya ciptaan (Ahsani Taqwim). Begitu sempurnanya sehingga manusia ditamsilkan sebagai gambaran Tuhan (Imago Dei). Bahkan, para malaikat tidak memiliki potensi yang diberikan Allah kepada manusia. Hal ini tersirat dari kisah kosmos teologis tentang bagaimana Allah menciptakan Adam dengan tujuan untuk menjadi pemimipin dimuka bumi. Sebagai khalifah, manusia dituntut untuk mampu mengembangkaan dimensi-dimensi kemanusiaan yang ada pada dirinya yaitu kepribadian yang matang, kemampuan sosial yang menyejukkaan, kesusilaan yang tinggi, dan keimanan serta ketakwaan yang mendalam. Sesungguhnya khalifah merupakan proses alamiah yang disebabkan tidak adanya keabadian dalam kehidupan didunia. Begitu juga kepemimpinan bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpinnya. Dari waktu ke waktu kepemimpinan selalu diperhatikan dan dibutuhkan manusia, karena adanya keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia.

Baca Juga:  Hak Hidup Seorang Warga Negara 

Seorang pemimpin harus mempunyai keberanian dan pengalaman dalam mempengaruhi orang lain. Sehingga tujuan organisasi mudah untuk didapatkan dan bisa diambil manfa’at bersama. Dalam aspek ini, berarti kepemimpinan merupakan aspek dinamis dari pemimpin, yaitu mengacu pada tindakan-tindakan atau perilaku yang ditampilkan dalam melakukan serangkaian pengelolaan, pengaturan, dan pengarahan untuk mencapai tujuan. Sebuah organisasi tak lepas dari peran seorang pemimpin, untuk itu bisa dikatakan suksesnya sebuah organisasi tergantung seberapa kapasitas seorang pemimpinnya. Organisasi akan berkembang jika seorang pemimpin mampu mewujudkan tujuan organisasi menjadi kenyataan. Pemimpin sejati yang menggerakkan kita, mereka menciptakan keadaan, suasana dan semangat. Kita merasakan impian kita tumbuh dan dipertajam. Pemimpin-pemimpin itu membuat potensi atau hal-hal yang baik dari diri kita muncul kepermukaan. Dalam bahasa yang lebih ilmiah, kita menyebutkan bahwa pemimpin merumuskan visi bersama, menggerakkan orang bersamanya dan menghasilkan transformasi karena mereka menerima kepercayaan dari banyak pihak, terutama dari mereka yang mengikutinya. Hal inilah yang dapat kita garis bawahi.

Baca Juga:  Wartawan Kampus Hadapi Intimidasi, Sensor, Bredel

Pekerjaan besar utama seorang pemimpin sejati adalah mendapatkan kepercayaan dari mereka yang ada disekitarnya. Sehingga seorang pemimpin sejati akan merasa dirinya harus lebih matang dalam bidang pengetahuan dan pengalamannya. Selain itu seorang pemimpin juga harus senantiasa menampilkan perilaku baik dan bijaksana, sopan santun dan wibawa. Karena hal tersebut akan mempermudah interaksi atau hubungan antara pemimpin dengan para bawahannya, baik didalam atau diluar sekolah karena pemimpin bukan hanya didalam sekolah tetapi diluar sekolahpun seorang pemimpin tetap diperhatikan perilakunya sebagai teladan. Dengan demikian seorang pemimpin akan terlihat berpengetahuan yang tinggi, berpengalaman, dan berwibawa dihadapan para bawahannya. Namun tanpa melupakan atau melaksanakan hubungan emosional yang tinggi dengan bawahan/anggota untuk menjalin relasi serta persaudaraan yang sangat erat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *