Pemkab Pamekasan Mewisuda 30 Lansia dari Selantang

Pendidikan, News64 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan mendorong pemberdayaan para lansia agar tetap produktif. Hal itu dilakukan melalui program Sekolah Lansia Tangguh (Selantang). Kegiatan dipungkasi dengan prosesi wisuda kepada 30 wisudawan di Pendopo Agung Ronggosukowati Pamekasan, Senin (30/1/2023).

Prosesi Wisuda Selantang dipimpin langsung Ketua TP PKK Nayla Baddrut Tamam, didampingi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana  (DP3AP2KB) Pamekasan Yudistinah.

Sebelumnya dilakukan launching buku Masa Iddah oleh Wakil Bupati Pamekasan RB Fattah Jasin.

Wakil Bupati Pamekasan RB Fattah Jasin menyampaikan, program Selantang sangat menarik untuk terus dilanjutkan, karena bisa memberdayakan lansia di penghujung usianya.  Bagi para lansia, juga bisa berpengaruh pada pola hidup dan derajat hidupnya.

Baca Juga:  15 Desa di Sumenep Masuk Lokus Stunting 2024

“Wisudawan Selantang dengan gigih sudah menyelesaikan berbagai programnya, karya nyatanya kami tunggu, kami ucapkan terima kasih dan selamat atas launching buku iddah, semoga bisa bermanfaat,” paparnya, Senin (30/1/2023).

Ketua TP PKK Pamekasan Nayla Baddrut Tamam mengatakan, program Selantang merupakan gagasan yang luar biasa yang perlu dilanjutkan, sehingga rencananya akan dilakukan ke seluruh desa di Pamekasan.

“Kami juga men-support program tersebut, insyaallah ke depan untuk kecamatan yang lain juga akan dilaksanakan,” ulasnya.

Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Pamekasan Yudistinah menyampaikan, Selantang dikhususkan kepada lansia berusia 60 ke atas. Tujuannya mendorong kemandirian hidupnya, pola hidup sehat,  dan menepis anggapan para lansia tidak bisa berbuat banyak, serta  terciptanya lingkungan keluarga yang damai dan saling menguatkan.

Baca Juga:  Said Abdullah: Mahfud MD Cawapres yang Selaras dengan Kultur Madura

Lokasi program tersebut saat ini masih difokuskan di Desa Polagan, Kecamatan Galis.

“Program ini dilaksanakan selama 3 bulan dengan 12 kali tatap muka. Jadi mereka diberi bekal, bagaimana menjaga kesehatan dirinya, bagaimana bisa beraktivitas yang lebih produktif, intinya memperjuangkan pemberdayaan perempuan,” ujarnya.

Pewarta: Khoyrul Umam Syarif 

Redaktur: Wawan A. Husna

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *