KABARMADURA.ID | SAMPANG-Selain mengelola pariwisata, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang juga mengelola parkir. Lokasinya berada di sekitar tempat wisata dan fasilitas olahraga. Namun, pendapatannya tidak dapat optimal karena dipihakketigakan.
Beberapa lokasi parkir yang dikelola oleh Disporabudpar yaitu lahan parkir di wisata Pantai Camplong. Kemudian lahan parkir di Pantai Lon Malang. Selain itu, parkir di area gelanggang olahraga (GOR) di samping Taman Wijaya Kusuma (TWK) juga dikelola Disporabudpar.
Namun, parkir di area GOR dikelola oleh pihak ketiga. Sehingga, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang hanya menerima pendapatan sesuai besaran kontrak yang telah disepakati dengan pihak ketiga.
“Jadi ada MoU (memorandum of understanding, red) antara kami dengan pihak ketiga yang mengelola,” ucap Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasaran (Sarpras) Disporabudpar Sampang Wahyudi.
Wahyudi menjelaskan, pada tahun 2022 lalu, target pendapatan retribusi parkir di area GOR sebesar Rp12 juta. Target itu berhasil dicapai di akhir tahun. Oleh sebab itu, untuk tahun 2023, pihaknya menaikkan target pendapatan retribusi parkir GOR menjadi Rp15 juta.
Menurutnya, pendapatan retribusi parkir GOR selama ini selalu mencapai target. Di tahun sebelumnya lagi, targetnya sebesar Rp10 juta dalam setahun. Target itu berhasil dicapai, sehingga di tahun berikutnya dinaikkan menjadi Rp12 juta, sebelum kemudian naik lagi di tahun ini.
“Alhamdulillah selalu capai target. Pernah target Rp10 juta setahun, tercapai,” imbuhnya.
Di lain pihak, Ketua Madura Development Watch (MDW) Sampang Siti Farida menilai, keputusan pemerintah untuk memihakketigakan pengelolaan parkir GOR perlu dievaluasi. Sebab, dengan selalu tercapainya target pemkab, berarti potensi parkir di area GOR cukup besar.
Namun, pemkab tidak menerima pendapatan yang besar dari pengelolaan parkir tersebut. Menurutnya, pemerintah setempat perlu mengambil peran lebih strategis dalam pengelolaan parkir. Tujuannya, agar pendapatan yang diterima lebih besar.
“Kelola sendiri kalau bisa. Atau setidaknya, sistem bagi hasilnya dievaluasi,” ujar Farida.
Pewarta: Ali Wafa
Redaktur: Wawan A. Husna