Pemkab Sampang Rencanakan Gusur Rumah Dinas Guru

Uncategorized162 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SAMPANG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang menyediakan rumah dinas (rumdin) guru sebanyak 295 unit. Semuanya tersebar di sejumlah kecamatan. Setiap penghuni ditarik retribusi. Untuk wilayah Kecamatan Sampang sebesar Rp250 ribu. Untuk kecamatan lainnya Rp150 ribu.

 

Banner Iklan

Namun demikian, pemkab berencana akan menggusur sebagian rumdin di wilayah Kecamatan Sampang. Tepatnya kompleks rumdin guru di Jalan Syamsul Arifin. Di kompleks tersebut terdapat 22 unit rumdin. Penggusuran itu karena akan ada pelebaran pasar.

 

“Lokasinya kan berdekatan dengan Pasar Margalela,” ucap Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang Arief Budiansor Munikira, Selasa (1/11/2022).

 

Arief menyebut, pihaknya telah menginformasikan rencana penggusuran tersebut kepada seluruh penghuni rumdin di Jalan Syamsul Arifin. Informasi itu disampaikan sejak awal tahun 2022. Namun, rencana penggusuran itu belum dapat dipastikan kapan akan dilakukan.

Baca Juga:  Serapan Anggaran Penanganan PMK Bangkalan Rendah

 

Hanya saja, lanjutnya, pihak Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Sampang telah berkoordinasi dengan Disdik terkait rencana pelebaran Pasar Margalela. Sehingga, suatu waktu, rumdin tersebut harus sudah dalam keadaan kosong.

 

“Kalau nanti dilakukan pelebaran terpaksa harus dikosongkan. Karena itu lahan dan bangunan milik negara,” imbuh Arief.

 

Sementara itu, salah seorang penghuni rumdin, Sumarmi kepada Kabar Madura menyampaikan harapannya, agar rumdin yang dihuninya tidak digusur. Sebab, dia tidak memiliki tempat lain selain rumah tersebut. Maka dia akan kebingungan mencari tempat tinggal.

Baca Juga:  5 various Keys to Dating and Relationships

 

Sementara Sumarmi telah keluar banyak uang untuk biaya renovasi rumah tersebut. Mulai dari memperbaiki plafon hingga memasang keramik. Bahkan, di awal dia menempati rumah tersebut, dia telah membayar ganti biaya renovasi kepada penghuni sebelumnya sebesar Rp30 juta.

 

“Kalau ini digusur saya mau tinggal di mana. Saya tidak punya tempat tinggal lagi. Ngontrak biayanya mahal. Gaji saya tidak akan cukup,” ucapnya lirih.

 

Reporter: Ali Wafa

 

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *