KABARMADURA.ID | SAMPANG-Tahun 2022, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang memulai pembangunan lapangan sepak bola. Lokasinya berada di area Sampang Sport Center (SSC). Anggaran yang dihabiskan lebih dari Rp4 miliar. Namun saat ini, pembangunan itu terhenti.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang Marnilem menuturkan, anggaran Rp4 miliar dihabiskan untuk proses pengurukan lapangan dan pembuatan saluran. Namun sampai saat ini, pembangunan lapangan itu belum selesai.
Saat itu, pembangunan dimulai saat ada pengalihan anggaran untuk pembangunan lapangan di perubahan anggaran keuangan (PAK) tahun 2022. Untuk tahun 2023 tidak dialokasikan anggaran untuk melanjutkan pembangunan tersebut. Alhasil, saat ini pembangunan mangkrak.
“Rasanya di tahun ini tidak bisa dilanjutkan. Karana anggarannya tidak ada. Tahun ini ada dua kali pemangkasan anggaran,” ucap Marnilem.
Dia menambahkan, urugan belum selesai. Sehingga, bila pembangunan dilanjutkan masih perlu menambah urugan sekitar 1 meter. Sementara untuk merampungkan seluruh pembangunan, maka diperlukan anggaran sekitar Rp12 miliar. Dana itu akan digunakan untuk rumput dan tribun.
Meski begitu, Marnilem menyebut, saat ini lapangan sudah datar dan bisa difungsikan meski tanpa rumput hijau. Sebagaimana rencana awal, lapangan itu diproyeksikan untuk menjadi home base Persatuan Sepak Bola Sampang (Persesa).
“Tapi bisa kok kalau cuma untuk latihan. Karena tanahnya sudah rata,” sambungnya.
Di lain pihak, Manager Persesa Nurul Huda memaklumi tidak dilanjutkannya pembangunan lapangan sepak bola. Karena sepak bola memang bukan prioritas bagi Pemkab Sampang. Sehingga tidak banyak anggaran untuk infrastruktur sepak bola
“Ya karena sepak bola bukan prioritas bagi pemerintahan saat ini. Yang prioritas itu pembangunan infrastruktur seperti jalan,” ucapnya.
Menurut ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sampang itu, minimnya perhatian pemerintah menjadi sebab tidak majunya sepak bola Sampang. Atas kondisi itu, dirinya pun tidak punya target khusus untuk memajukan sepak bola Sampang.
“Target apa. Tidak bubar saja Persesa ini untung. Karena bagi pemkab memang bukan prioritas,” ujarnya.
Bahkan Huda memprediksi, sampai tahun 2024 pun pembangunan lapangan sepak bola tidak akan dilanjutkan. Sebab anggaran daerah di tahun 2022 akan banyak digunakan untuk dana cadangan pemilihan kepala daerah (pilkada). Sehingga anggaran tidak akan cukup.
“Tahun ini tidak dilanjutkan karena ada pemangkasan anggaran. Lihat saja di 2024 pun juga tidak akan lanjut,” pungkasnya.
Pewarta: Ali Wafa
Redaktur: Wawan A. Husna