KABARMADURA.ID | SUMENEP–Pemkab Sumenep mengklaim mampu mengendalikan tingkat inflasi di tengah gejolak ekonomi global. Khususnya inflasi komponen pangan. Hal itu disampaikan Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Sumenep Ernawan Utomo.
Menurutnya, persoalan tersebut dinilai masih aman. Sehingga masyarakat tidak perlu risau atas persoalan tersebut.
“Hasil evaluasi di akhir tahun 2022, persoalan krisis pangan masih aman. masuk kategori ringan, masih mudah diantisipasi,” katanya pada Kabar Madura Senin, (9/1/2023).
Sejauh ini, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan sejumlah daerah untuk membangun jaringan, sehingga stok pangan tetap stabil seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hingga saat ini, mantan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep itu menuturkan, belum menetapkan daerah-daerah yang seringkali menjadi ancaman krisis pangan meski kategori ringan. Terutama di daerah kepulauan.
“Nanti tetap melakukan koordinasi dengan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) agar segera menemukan solusi jika ada persoalan-persoalan, terutama berkaitan dengan perekonomian masyarakat,” imbuhnya.
Padahal sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumenep merekomendasikan, agar Pemkab setempat untuk mengantisipasi sejak dini resesi global atau perekonomian akan gelap pada 2023. Serta lebih efektif dalam menggunakan anggaran.
Ketua Kadin Sumenep Hairul Anwar mengatakan, untuk menghindari ancaman tersebut, hendaknya segera menghitung kebutuhan pangan untuk masyarakat yang berdomisili di Kota Keris tersebut.
“Misal anggaran di Sumenep tidak melulu digunakan untuk proyek fisik, gunakan untuk menyetok barang tetapi untuk kebutuhan masyarakat secara umum,” paparnya.
Pewarta: Rozin
Redaktur: Moh Hasanuddin