KABARMADURA.ID | Lantunan murottal Al-Qur’an sudah dikuasai, bahkan seluruh anak didiknya dibimbing dengan cara telaten, dia sempat meraih prestasi. Sehingga anak didik bangga kepadanya, sebanyak 35 orang yang dibimbing, kini juga berhasil.
IMAM MAHDI, SUMENEP
Pria kelahiran Sumenep 05 Maret 1982 ini pernah menjuarai qori’ se-Jawa Timur pada tahun 2003 Lalu. Setelah itu, namanya cukup dikenal, hingga banyak orang minta belajar qori’ padanya. Dia tidak kuasa menolak semua, bahkan menerima dengan lapang dada.
Berseni dalam membaca Al-Qur’an adalah merupakan keharusan bagi Sabriyanto. Untuk mencetak qori dan qoriah yang handal, dia mendapatkan respon positif dari masyarakat hingga banyak yang mau minta ajari qori’ padanya.
Setelah itu, dia mengajar di berbagai wilayah misalnya di Kecamatan Bluto, Guluk-guluk, serta wilayah lainnya. Bahkan, mengisi di kondangan pun juga sering.
“Sesungguhnya Allah adil dalam mengatur rizki, meski sibuk mengajar anak-anak, rizki saya justru semakin bertambah,” katanya, Kamis (31/08/2023).
Metodenya dalam mengajarkan qori’ adalah dengan penuh ketelatenan, semangat, konsisten. Pertama harus mempelajari beberapa susunan nada, kemudian rutin belajar kepada guru/seorang qori’ yang sudah ahli.
Kemudian belajar bagaimana cara mengambangkan suara supaya kuat dan tinggi. Sehingga juga harus belajar mengatur pernafasan. Kemudian rutin melatih suara dengan lagu-lagu qori’ yang terdiri dari 7-8 lagu.
“Agar mahir dan mudah ketika mambawakan lagu-lagi qori’ itu, perlu adanya (latihan) pernapasan, sehingga tidak sesak,” ucap dia.
Dalam bimbingannya, anak-anak mengikuti dengan penuh semangat dan suka cita. Hal ini terbukti berkali-kali meraih kejuaraan seni baca Al-Qu’ran, baik di tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi.
“Di masyarakat sudah banyak binaan saya yang diundang untuk berbagai acara misalnya: acara adat pernikahan, acara resmi di balai desa, acara pengajian rutin di desa, serta acara lainnya,” tuturnya.
Alumni Pesantren Aqidah Usymuni Sumenep itu menceritakan, awalnya berkeliling ke wilayah-wilayah untuk mengajari qori’. Namun hingga saat ini masih terfokus Pesantren Suryalaya, Panti Muhammadiyah, serta di Masjid Al Hakim Sumenep.
“Saya juga dipercaya azan di Masjid Al-Hikam setiap lima waktu salat, karena dipercaya masyarakat Sumenep,” tegasnya.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna