Pengembangan Wisata Disbudpar Butuh Keseriusan

Banner Iklan

KABARMADURA.ID | BANGKALAN – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bangkalan mendapat tambahan anggaran Rp400 juta pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2022. Tambahan anggaran itu untuk kegiatan kebudayaan menjelang peringatan Hari Jadi Bangkalan.

 

Kepala Disbudpar Bangkalan Moh Hasan Faisol menyampaikan, anggaran tambahan Rp400 juta akan digunakan untuk berbagai kegiatan. Seperti kirab budaya, pemilihan duta wisata kacong jebbink, dan kacong jebbink junior. Hingga pembangunan pagar Makam Agung.

 

“Tambahan ini kami dapatkan untuk kegiatan Hari Jadi Bangkalan, dan beberapa kegiatan lainnya, salah satunya untuk memilih kembali duta wisata,” ucapnya.

 

Pihaknya menjelaskan, meski tidak mendapatkan anggaran pengembangan wisata serta pemeliharaannya, Faisol menginginkan, agar kepengurusan duta wisata tetap ada. Hal itu diharapkan agar promosi wisata dan budaya tetap bisa berjalan maksimal.

Baca Juga:  Sekda Dimutasi, Bupati Pamekasan: Pemenang Bukan Pemilik Banyak Uang

 

“Meskipun pemeliharaan dan pengembangan wisata tidak ada, setidaknya untuk duta wisatanya masih ada,” tururnya.

 

Selai itu, Faisol berharap pada tahun 2023 nanti ada tambahan anggaran untuk wisata. Sehingga duta yang terpilih nanti bisa memaksimalkan promosi wisata di Bangkalan, baik pada para investor atau juga masyarakat Madura dan luar Madura.

 

“Promosi wisata ini kan tidak boleh berhenti, sebab masih ada potensi wisata yang bisa dikembangkan jika anggarannya mencukupi,” paparnya.

 

Sementara itu, minimnya pengembangan wisata disampaikan oleh salah satu pengelola wisata di Bangkalan Siti Aisyah, menurutnya perhatian pemerintah pada sektor wisata sudah mulai berkurang, padahal pada awal tahun 2022 ini semua desa diminta agar bisa memiliki wisata.

Baca Juga:  Perda Dana Fasilitasi Pesantren di Bangkalan Tunggu Hasil Evaluasi Gubernur

 

“Padahal dulu didorong untuk memunculkan wisata baru, tapi setelah ada tidak dibantu pengelolaannya,” terangnya.

 

Diakui Aisyah, selaku pengelola wisata mangrove dan restoran merasa kurang diperhatikan, sehingga wisata yang dikelolanya terancam gulung tikar dan tidak akan bertahan lama. Menurutnya, jika hanya mengandalkan dana desa dan BUMDes akan kesulitan berkembang.

 

“Kalau hanya mengandalkan BUMDes itu tidak mungkin, makanya memang butuh dukungan, baik pembinaan atau juga pengelolaannya,” harapya.

 

 

-Disbudpar dapat tambahan anggaran Rp400 pada PAK.

 

-Anggaran itu untuk kegiatan kebudayaan, pemilihan duta wisata kacong jebbink.

 

-Pengembangan wisata nihil perhatian.

 

-Pengelola wisata berharap ada dukungan penuh dari Disbudpar.

 

Reporter: Helmi Yahya

 

Redaktur: Mohammad Khairul Umam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *