KABARMADURA.ID | SUMENEP -Rencana pengembangan destinasi wisata Telaga Kermata di Kecamatan Saronggi hingga saat ini masih belum menemui titik terang. Padahal pengembangan wisata tersebut ditargetkan berjalan tahun ini.
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohammad Iksan menyampaikan, pengembangan wisata Telaga Kermata masih menunggu kepastian anggaran. Menurutnya, masih akan diusulkan pada perubahan anggaran keuangan (PAK) 2023.
“Hal itu membutuhkan dana Rp5 miliar, ya perlu bersabar,” kata Iksan kepada Kabar Madura, Minggu (23/7/2023).
Harapannya pengembangan Telaga Kermata ini tidak lagi ditunda. Sebab, menurut Iksan, wisata yang terletak di Desa Tanah Merah itu memiliki view yang sangat menarik dan akan banyak memikat pengunjung. Sehingga itu diprediksi akan menambah pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
“Jika ditunda, maka bisa saja terealisasi pada tahun 2024 mendatang,” imbuhnya.
Diketahui, wisata Telaga Kermata ini sebelumnya tidak dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Namun, karena dibiarkan tidak terawat, maka akhirnya diputuskan diambil oleh pemkab.
“Saat ini masih diperjuangkan, kami berharap pengelolaan itu dapat mengantarkan Pemkab Sumenep untuk meraup untung,” jelasnya.
Perjuangan pemkab untuk mengaktifkan kembali wisata tersebut tidak sebatas berharap anggaran dari PAK saja. Melainkan, kata Iksan, pihaknya akan berupaya untuk juga mendapatkan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Ini harapan kami, semoga diijabahkan. Paling tidak Agustus-September, PAK sudah terbahas,” tutur Iksan.
Salah satu warga sekitar Telaga Kermata, Moh. Syukron mengatakan, destinasi wisata itu sangat membutuhkan sentuhan dari pemerintah. Sejauh ini, Telaga Kermata hanya dijadikan tempat memancing.
“Jika sudah ada perbaikan dari pihak pemerintah, mungkin itu lebih bagus dan banyak pengunjung,” ujar Syukron.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Sumenep Sami’oeddin menegaskan, capaian PAD sektor wisata tahun lalu hampir tidak memenuhi target. Akan tetapi, apabila ada penambahan tempat wisata, kemungkinan pendapatan juga akan bertambah.
Maka dari itu, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut menekankan agar dinas terkait harus lebih intens lagi turun lapangan mengevaluasi tempat wisata yang belum maksimal menyumbang PAD.
“Pendapatan dari sektor wisata perlu ditingkatkan,” tutupnya.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Sule Sulaiman