KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Beberapa pengguna fasilitas olahraga lapangan tenis masih ada yang belum bayar retribusi berbulan-bulan. Akibatnya, capaian pendapatan asli daerah (PAD) lapangan yang berlokasi di Arek Lancor (Arlan) itu masih di bawah 50 persen dari target. Padahal, akhir 2023 hanya tinggal beberapa pekan saja.
Kepala Bidang (Kabid) Olahraga Prestasi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pamekasan Apriyanto mengatakan, pihaknya sudah berkirim surat kepada klub yang bersangkutan. Namun, sejauh ini belum ada respon baik.
“Ketika ditagih, ada yang mengaku-mengaku mitranya bupati. Ada yang klaim gabung dengan klub satunya. Sudah kami surati mereka untuk segera bayar,” terangnya kepada Kabar Madura, Kamis (7/12/2023).
Apri menuturkan, apabila masih tidak ada itikad baik dalam waktu dekat, pihaknya terpaksa tidak akan memberikan izin dalam penggunaan fasilitas olahraga tersebut. Hal itu dilakukan sebagai efek jera kepada pihak yang bersangkutan dan sebagai upaya dalam meningkatkan capaian PAD.
Capaian PAD khusus lapangan tenis di Arlan hanya 47,53 persen atau Rp7.130.000 dari target Rp15.000.000. Sementara tiga fasilitas olahraga lainnya sudah melampaui target, seperti di GOR Teja capaiannya 195,15 persen atau Rp12.880.000 dari target Rp6.600.000, GOR Nyalaran sebesar Rp11.750.000 dari target Rp7.400.000 atau 158,7 persen.
Sedangkan di Stadion Gelora Madura Ratu Pamellingan (SGMRP) capaiannya Rp360.750.000 dari target Rp250.000.000 atau mencapai 144,30 persen.
“Untuk target tahun depan kurang tahu apakah akan dinaikkan atau tidak. Tinggal menunggu keputusan saja, kami hanya pelaksana,” ungkapnya.
Untuk diketahui, retribusi untuk lapangan tenis berkisar Rp40 ribu hingga Rp50 ribu untuk latihan. Sementara untuk pertandingan Rp100 ribu hingga Rp150 ribu.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman